Adalah Etika dan Tempat Kerja Relevan? Banyak orang berpikir bahwa etika di tempat kerja hanyalah tentang mengikuti aturan dan regulasi. Namun, hal ini lebih dari sekedar kepatuhan.
Perilaku etis yang sejati berakar pada komitmen mendalam terhadap integritas, kejujuran, dan rasa tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingan. Dalam dunia bisnis, menumbuhkan budaya etika tidak hanya berkontribusi pada a lingkungan kerja yang positifnamun juga memiliki implikasi yang signifikan terhadap kesuksesan jangka panjang.
Apa saja contoh etika dan tempat kerja yang umum? Ingin tahu lebih banyak tentang etika dan permasalahan di tempat kerja yang terjadi dalam dunia bisnis saat ini? Baca artikel ini dan pelajari dari para ahli kami.
Daftar Isi:
- Etika dan Tempat Kerja: Apa Relevansinya?
- 8 Contoh Etika dan Tempat Kerja yang Populer
- Membangun Etika Tempat Kerja
- Pengambilan Kunci
- Pertanyaan yang Sering Diajukan
Libatkan Karyawan Anda
Mulailah diskusi yang bermakna, dapatkan umpan balik yang berguna, dan didik karyawan Anda. Daftar untuk mengikuti kursus gratis AhaSlides Template
🚀 Dapatkan Kuis Gratis☁️
Etika dan Tempat Kerja: Mengapa Relevan?
Ada hubungan yang kuat antara etika dan tempat kerja. Etika di tempat kerja, juga dikenal sebagai etika bisnis, menunjukkan prinsip dan nilai moral yang memandu perilaku dan keputusan individu dan organisasi dalam lingkungan profesional.
Hubungan ini sangat penting untuk menciptakan budaya kerja yang positif dan berkelanjutan. Pentingnya etika di tempat kerja dijelaskan di bawah ini:
Meningkatkan produktivitas
Sudarso menjelaskan, “Etika di tempat kerja sangatlah penting karena etika yang baik mendorong produktivitas dan kesejahteraan karyawan yang lebih tinggi." Hal ini sepenuhnya benar. Ketika karyawan merasa dihargai, dihormati, dan diperlakukan dengan adil, mereka akan lebih termotivasi dan terlibat dalam pekerjaan mereka. Budaya kerja yang positif ini, pada gilirannya, akan mendorong tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Karyawan cenderung akan merasa dihargai, dihormati, dan diperlakukan dengan adil. lebih berkomitmen pada tugas mereka, berkolaborasi secara efektif dengan rekan kerja, dan bangga dengan pekerjaan mereka, sehingga menghasilkan peningkatan efisiensi secara keseluruhan.
Pertahankan reputasi yang baik
Etika baik bagi perusahaan untuk memupuk citra merek yang positif pembangunan berkelanjutan bahkan ketika ada perubahan di pasar. Di era dimana informasi tersedia dan dibagikan, reputasi positif adalah aset yang berharga.
- Perusahaan yang beroperasi secara etis dapat menarik dan mempertahankan investor. Siapa yang mau bekerja sama dengan seseorang yang suatu saat akan mengkhianati Anda?
- Konsumen, klien, dan mitra lebih cenderung terlibat, memercayai, dan mendukung bisnis yang dikenal dengan praktik etisnya.
- Organisasi yang beretika pada dasarnya lebih tangguh dalam menghadapi perubahan. Persepsi positif ini berkontribusi terhadap kesuksesan jangka panjang dan keunggulan kompetitif di pasar.
Meningkatkan kepuasan karyawan
Tidak dapat dipungkiri bahwa bisnis yang beretika meningkatkan tingkat kepuasan karyawan. Etika bisnis dapat tunduk pada nilai-nilai yang dianut perusahaan. Faktanya adalah karyawan ingin bergabung dengan budaya perusahaan yang sesuai dengan nilai-nilai mereka. Bisnis yang beretika sering kali memiliki kompensasi dan insentif karyawan yang lebih baik, serta lingkungan kerja yang lebih sehat, sehingga karyawan cenderung tidak mengalami stres dan kelelahan.
💡Survei Kepuasan Karyawan – Cara Terbaik untuk Menciptakannya pada tahun 2023
Panduan Pengambilan Keputusan
Ketika sebuah bisnis mengedepankan etika, karyawannya akan lebih termotivasi untuk mengambil keputusan berdasarkan etika. Terutama jika menyangkut konflik kepentingan, disiplin ilmu, dan potensi dilema, kerangka etika memandu karyawan untuk menghadapi situasi ini dengan integritas dan keadilan. Selain itu, karyawan yang diberdayakan cenderung bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan dan pemangku kepentingannya.
💡Contoh Pengambilan Keputusan | Panduan 2024 untuk Membuat Keputusan yang Efektif
8 Contoh Etika dan Tempat Kerja yang Populer
Apa saja masalah etika yang umum terjadi di tempat kerja? Berikut adalah 12 contoh etis dan tidak etis di tempat kerja.
Loyalitas
Loyalitas dalam bisnis dapat berlaku pada karyawan, konsumen, dan mitra bisnis. Misalnya, seorang manajer menemukan bahwa seorang karyawan membagikan informasi rahasia perusahaan kepada pesaing. Contoh lain dari etika bisnis dalam loyalitas adalah ketika perusahaan sering mempekerjakan karyawan secara internal untuk promosi dan memiliki sistem kompensasi yang besar untuk menghargai kontribusi karyawan.
"70% pencurian kekayaan intelektual terjadi dalam waktu 90 hari sebelum pengumuman pengunduran diri seorang karyawan."
Benturan Kepentingan
Hal ini terjadi ketika individu atau entitas menghadapi situasi di mana kepentingan atau hubungan mereka berpotensi membahayakan kemampuan mereka untuk bertindak obyektif dan mengambil keputusan demi kepentingan terbaik organisasi atau pemangku kepentingan yang mereka layani. Misalnya, Seorang karyawan, dalam posisi yang berwenang, memberikan kontrak kepada perusahaan milik anggota keluarga atau teman dekatnya untuk keuntungan finansial.
Akuntabilitas
Ketika sebuah tim gagal mencapai tujuan perusahaan atau berkinerja buruk, siapa yang bertanggung jawab? Menyalahkan anggota tim daripada mengakui kesalahan dan mengambil tindakan untuk mengurangi hasil negatif adalah contoh kepemimpinan yang tidak etis.
Gangguan
Permasalahan ini terjadi hampir setiap jam di hampir semua perusahaan, mulai dari perusahaan kecil hingga perusahaan raksasa. Tempat kerja yang baik harus bebas dari segala bentuk pelecehan. Secara khusus, banyak orang menganggap bergosip tentang orang lain adalah masalah kecil, namun hal tersebut merupakan bentuk perundungan dan pelecehan, yang sangat memengaruhi kerja tim dan budaya perusahaan.
Transparansi
Seberapa transparan perusahaan Anda? Transparansi lebih dari sekedar kata kunci; itu adalah aspek penting dari organisasi integritas dan kepercayaan. Misalnya, perusahaan sering mengadakan pertemuan balai kota di mana para pemimpin berbagi wawasan tentang arah strategis perusahaan, kinerja keuangan, dan inisiatif yang akan datang.
Disiplin
Etos kerja yang kuat didasarkan pada disiplin yang ketat. Karyawan yang menunjukkan kedisiplinan tidak mudah terpengaruh oleh keinginannya. Sebaliknya, mereka tetap melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan sampai mereka berhasil mencapainya. Selain itu, pekerja yang menunjukkan tingkat disiplin yang tinggi menunjukkan komitmen dan dedikasinya terhadap pekerjaannya.
Pelindungan Data
Perlindungan data adalah salah satu contoh etika dan tempat kerja yang paling penting dalam bisnis. Dengan meningkatnya penggunaan teknologi dan data dalam bisnis saat ini, banyak organisasi berisiko informasi pelanggan dicuri atau dibocorkan, seperti data klien, untuk digunakan oleh pesaing. Praktik penjualan informasi pribadi pelanggan yang tidak etis telah menjadi perhatian besar dalam lanskap bisnis saat ini.
Kejujuran
Kejujuran tidak diragukan lagi merupakan etika tempat kerja yang paling penting. Bagaimana cara menjaga kejujuran ketika tidak ada orang yang memperhatikan Anda, atau tidak ada majikan yang mengawasi Anda? Terutama ketika menyangkut pekerjaan jarak jauh, pertanyaan mengenai perilaku etis menjadi lebih jelas.
"Penelitian dari bank ternama menunjukkan bahwa karyawan jarak jauh memiliki peluang 7.3% untuk melakukan pelanggaran."
Membangun Etika Tempat Kerja
Bagaimana membangun tempat kerja dengan etika dan kepercayaan? Ikuti aturan emas etika ini: "Perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan.”
"Lakukanlah kepada orang lain sebagaimana kamu ingin mereka berbuat kepadamu."
Yesus dari Nazaret
Beberapa tips untuk memperkuat perilaku etis di tempat kerja antara lain:
- Tetapkan Standar Pribadi:Tetapkan standar pribadi yang jelas untuk kejujuran dan perilaku etis. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jujur dalam berbagai situasi dan patuhi standar-standar ini secara konsisten, terlepas dari pengawasan eksternal.
- Mencari Umpan Balik:Mintalah umpan balik dari kolega atau atasan Anda tentang perilaku Anda. Umpan balik yang konstruktif, seperti Umpan balik 360 derajatdapat memberikan wawasan berharga mengenai bidang-bidang di mana perusahaan dapat lebih meningkatkan komitmen karyawan terhadap kejujuran dan perilaku etis.
- Berinvestasi dalam Pengembangan Profesional:Sangat penting untuk selalu memberikan informasi terbaru kepada karyawan mengenai standar etika dalam industri pengembangan profesional berkelanjutan.Perusahaan harus mempromosikan sesi pelatihan dan lokakarya yang meningkatkan pemahaman karyawan tentang pertimbangan etis baik dalam kondisi normal maupun kerja jarak jauh.
- Membangun Budaya Etika: Mengembangkan budaya perusahaan yang beretika melibatkan lebih dari sekedar penerapan kebijakan dan prosedur. Hal ini memerlukan penerapan nilai-nilai baik secara konsisten, memperlakukan orang lain dengan hormat, dan mengarahkan tindakan berdasarkan prinsip kerahasiaan, kejujuran, dan transparansi. Pemimpin organisasi sangat penting dalam proses ini, karena mereka harus mencontohkan perilaku yang diinginkan.
Pengambilan Kunci
💡Menjaga etika dan tempat kerja tidaklah mudah, dan upaya tersebut harus dilakukan oleh kedua belah pihak: individu dan organisasi. Jika Anda mencari cara inovatif untuk menciptakan sesuatu yang menarik dan menarik pertemuan virtual, pembangunan tim, dan pelatihan, lihat AhaSlidessekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik. Penawaran terbatas!
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa yang dimaksud dengan etika di tempat kerja?
Etika tempat kerja mengacu pada prinsip, nilai, dan standar moral yang diikuti oleh individu dan organisasi dalam lanskap bisnis. Intinya berfokus pada membimbing orang untuk membedakan mana yang salah dan benar ketika mengambil keputusan.
Apa saja empat jenis etika kerja?
Empat jenis utama etika tempat kerja meliputi:
- Etika bisnis yang sah
- Tanggung jawab etika perusahaan
- Tanggung jawab etis pribadi
- Tanggung jawab etis resmi
Apa 5 prinsip etika dasar?
Lima prinsip etika tempat kerja adalah otonomi, keadilan, kemurahan hati, nonmaleficence, dan kesetiaan, yang berakar pada layanan kesehatan. Prinsip-prinsip ini umumnya dikaitkan dengan ahli etika Tom Beauchamp dan James Childress, yang memperkenalkannya dalam karya berpengaruh mereka yang berjudul “Principles of Biomedical Ethics,” yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1979.