Jika Anda ingin membaca yang lain, observasi pembelajaran!
“Monyet lihat, monyet lihat” - Ungkapan Amerika
Observasi dalam pembelajaran sangatlah penting. Sejak tahap awal kehidupan, manusia diprogram untuk mengamati dan meniru. Di sinilah konsepnya observasi pembelajaran berasal dari untuk mengisi kesenjangan antara pengalaman langsung dan hal yang tidak diketahui.
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menunjukkan bahwa observasi dan pemodelan memainkan peran utama dalam bagaimana dan mengapa orang belajar. Ini adalah tentang individu yang belajar tidak hanya melalui pengalaman langsung tetapi juga dengan mengamati orang lain dan konsekuensi dari tindakan mereka.
Lantas, apa yang dimaksud dengan observasi pembelajaran, dan bagaimana cara memanfaatkannya? Mari selami artikel ini.
Ringkasan
Apa yang dimaksud dengan observasi pembelajaran? | Proses belajar dengan memperhatikan tingkah laku orang lain. |
Siapa yang pertama kali mengenal fenomena observasi pembelajaran? | Bandura, 1985 |
Apa saja 4 langkah pembelajaran observasional? | Perhatian, retensi, reproduksi, dan motivasi. |
Daftar Isi:
- Apa yang dimaksud dengan observasi pembelajaran?
- Apa saja contoh observasi pembelajaran?
- Mengapa observasi pembelajaran itu penting?
- Sebutkan 4 proses pembelajaran observasional?
- Bagaimana cara belajar melalui observasi?
Apa itu Observasi Pembelajaran?
Observasi merupakan perilaku alami dan bawaan manusia. Observasi pembelajaran, atau pembelajaran observasional, mengacu pada proses di mana individu memperoleh pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan informasi baru dengan mengamati dan meniru tindakan, perilaku, dan hasil orang lain.
Bahkan, belajar melalui observasi sering disebut dengan pembelajaran perwakilan, di mana individu belajar dengan menyaksikan pengalaman dan hasil orang lain.
Konsep observasi pembelajaran juga berakar pada Teori pembelajaran sosial Albert Bandura yang berpengaruh.
Teori Pembelajaran Sosial menurut Bandura menyatakan bahwa sebagai respons terhadap observasi, peniruan, dan pemodelan, pembelajaran dapat terjadi bahkan tanpa mengubah perilaku (1965)
Selain itu, pembelajaran melalui observasi dalam psikologi telah banyak diteliti dalam penelitian, salah satunya menjelaskan Cermin neuron, sel khusus di otak, yang telah menjadi titik fokus penelitian terkait pembelajaran melalui observasi.
Libatkan Siswa Anda
Mulailah diskusi yang bermakna, dapatkan umpan balik yang bermanfaat, dan didik siswa Anda. Daftar untuk mengikuti kursus gratis AhaSlides Template
🚀 Dapatkan Kuis Gratis☁️
Apa saja Contoh Observasi Pembelajaran?
Di dunia yang penuh dengan rangsangan, pikiran kita bertindak sebagai spons informasi, menyerap wawasan dari setiap sudut lingkungan kita. Kita menjumpai contoh observasi pembelajaran setiap hari.
Bayi memperhatikan gerakan pengasuhnya dan meniru ekspresi wajahnya. Anak-anak sangat memperhatikan saat orang tua mengikat tali sepatu atau menyusun balok, meniru tindakan ini dalam upaya mencari penguasaan. Remaja mengamati dengan cermat teman sebayanya untuk memahami dinamika dan perilaku sosial. Orang dewasa belajar dengan mengamati para ahli, entah itu koki yang dengan cekatan mengiris bahan-bahan atau musisi yang terampil memainkan alat musik.
Dalam suasana informal, kita mengamati teman, anggota keluarga, kolega, dan bahkan tokoh media untuk menyerap informasi dan mengadopsi keterampilan baru. Demikian pula, dalam pendidikan formal, guru memanfaatkan kekuatan observasi untuk mendemonstrasikan konsep, perilaku, dan teknik pemecahan masalah.
Misalnya, terdapat tren peningkatan di mana siswa belajar dengan menonton video siswa lain yang belajar secara online. Video yang disebut belajar bersama saya ini menjadi viral antara tahun 2016 dan 2017 dan telah menghasilkan lebih dari seperempat juta pelanggan.
“Kita semua adalah pengamat – televisi, jam, lalu lintas di jalan bebas hambatan – namun hanya sedikit yang menjadi pengamat. Semua orang melihat, tidak banyak yang melihat.”
- Peter M. Leschak
Media, termasuk televisi, film, dan platform online, sangat berdampak pada observasi pembelajaran. Orang sering kali belajar dari Panutan, misalnya karakter fiksi, selebriti, dan pemberi pengaruh di kehidupan nyata. Orang-orang ini berperan sebagai sumber inspirasi, kehati-hatian, dan refleksi, yang memengaruhi opini dan keputusan pemirsa.
Misalnya, Taylor Swift, seorang penyanyi-penulis lagu, aktris, dan pengusaha yang diakui secara global, pengaruhnya jauh melampaui musiknya. Tindakan, nilai, dan pilihannya diamati oleh jutaan penggemar di seluruh dunia, menjadikannya panutan yang menarik untuk pembelajaran dan inspirasi.
Tip untuk Pembelajaran yang Terlibat
💡Apa Strategi Pembelajaran Kolaboratif Terbaik?
💡The Talkative Classroom: 7 Tips Meningkatkan Komunikasi di Kelas Online Anda
Mengapa Observasi Pembelajaran Penting?
Pembelajaran observasional adalah keterampilan alami yang dimulai pada anak usia dini. Praktek observasi dalam pembelajaran sangat penting karena banyak manfaatnya bagi peserta didik sejak usia dini. Simak lima manfaat utama observasi pembelajaran di bawah ini:
Pembelajaran yang efisien
Pertama dan terpenting, pembelajaran observasional adalah metode belajar yang efektif dan efisien. Ini memanfaatkan kecenderungan alami kita untuk belajar dari orang lain, memungkinkan kita memahami konsep-konsep kompleks dengan cepat. Dengan mengamati contoh-contoh dunia nyata, peserta didik dapat menjembatani pengetahuan teoretis dengan penerapan praktis. Metode ini tidak hanya meningkatkan pemahaman tetapi juga memupuk keterampilan berpikir kritis, membuat pembelajaran menjadi proses yang dinamis dan menarik yang melampaui buku teks dan ceramah.
Perspektif yang diperluas
Memang benar, kita memiliki kemampuan luar biasa untuk mengambil kebijaksanaan dari pengalaman orang lain, melampaui keterbatasan momen hidup kita sendiri. Ketika kita mengamati seseorang berhasil menavigasi situasi, memecahkan masalah, atau menyampaikan ide, kita diberikan gambaran sekilas tentang proses dan strategi kognitif mereka.
Transmisi budaya
Selain itu, observasi pembelajaran tidak hanya memperluas wawasan intelektual kita tetapi juga menghubungkan generasi dan budaya. Mereka memungkinkan kita mewarisi penemuan, inovasi, dan akumulasi wawasan dari orang-orang yang telah mendahului kita. Sama seperti peradaban kuno yang belajar dari bintang untuk menavigasi dan memprediksi musim, kita juga belajar dari narasi bersama dalam kisah kemanusiaan kita.
Pertimbangan etis
Observasi mempunyai hubungan yang kuat dengan etika. Orang mudah terpengaruh dengan mengamati perilaku orang lain. Misalnya, di tempat kerja, jika pemimpin melakukan tindakan yang tidak etis, bawahannya akan cenderung melakukan tindakan yang tidak etis, dengan asumsi tindakan tersebut dapat diterima. Hal ini menyoroti kekuatan observasi dalam membentuk standar etika dan menggarisbawahi perlunya teladan positif untuk menumbuhkan budaya integritas dan perilaku bertanggung jawab.
Transformasi pribadi
Apalagi? Anda akan terkejut saat mengetahui bahwa observasi pembelajaran memfasilitasi transformasi pribadi. Ini adalah pendekatan inspiratif yang memotivasi individu untuk mengatasi keterbatasan dan berusaha untuk perbaikan diri. Kekuatan observasi yang transformatif ini memperkuat gagasan bahwa belajar bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang berkembang menjadi versi diri yang lebih baik.
Apa saja 4 Proses Observasi Pembelajaran?
Ada empat tahapan belajar dengan observasi menurut teori belajar sosial Bandura, antara lain perhatian, retensi, reproduksi, dan motivasi. Masing-masing tahapan mempunyai peranan tersendiri dan berkaitan erat satu sama lain untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.
Perhatian
Pembelajaran observasional dimulai dengan memperhatikan detail. Tanpa perhatian, proses belajar dari observasi tidak ada artinya. Pelajar harus mengarahkan kesadaran mereka pada informasi relevan tentang perilaku yang diamati, memastikan mereka menangkap nuansa, strategi, dan hasil.
retensi
Setelah memperhatikan, peserta didik menyimpan informasi yang diamati dalam ingatannya. Tahap ini melibatkan pengkodean perilaku yang diamati dan detail terkait ke dalam memori, memastikan bahwa perilaku tersebut dapat diingat kembali nanti. Retensi bergantung pada proses kognitif yang memungkinkan pelajar menyimpan dan mengatur informasi untuk digunakan di masa depan.
Reproduksi
Sampai pada fase ketiga, peserta didik mencoba meniru perilaku yang diamati. Reproduksi melibatkan penerjemahan informasi yang tersimpan dari memori menjadi tindakan. Misalnya, jika seseorang menonton tutorial memasak secara online, tahap reproduksinya melibatkan penerapan langkah-langkah dan bahan-bahan yang telah ditunjukkan untuk membuat hidangan di dapurnya sendiri.
Motivasi
Kemudian, motivasi dibangun. Dalam fase terakhir pembelajaran observasional ini, peserta didik dipengaruhi oleh hasil dan konsekuensi yang mereka kaitkan dengan perilaku yang diamati. Hasil positif, seperti penghargaan atau kesuksesan, meningkatkan motivasi untuk meniru perilaku tersebut.
Bagaimana Cara Belajar Melalui Observasi?
Belajar melalui observasi bisa menjadi tugas yang menakutkan pada awalnya. Anda mungkin bertanya-tanya harus mulai dari mana, apa yang harus Anda fokuskan, dan apakah aneh melihat perilaku lain begitu lama.
Jika Anda mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, panduan berikut mungkin bisa membantu Anda:
- Pilih Model Peran yang Relevan: Identifikasi individu yang unggul dalam bidang yang Anda minati. Carilah orang-orang dengan pendekatan beragam untuk mendapatkan perspektif menyeluruh.
- Fokus pada Perilaku Tertentu: Persempit fokus Anda pada perilaku, tindakan, atau strategi tertentu. Hal ini mencegah diri Anda terbebani dengan terlalu banyak informasi.
- Amati Konteks dan Reaksi: Perhatikan konteks di mana perilaku terjadi dan reaksi yang ditimbulkannya. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang alasan tindakan tertentu diambil.
- Tetap berpikiran terbuka: Terbuka untuk belajar dari sumber yang tidak terduga. Wawasan dapat datang dari orang-orang dari berbagai latar belakang dan pengalaman.
- Berlatihlah Secara Teratur: Belajar melalui observasi merupakan suatu proses yang berkesinambungan. Biasakan untuk mengamati, merenungkan, dan menerapkan apa yang telah Anda pelajari secara teratur.
- Mencari Umpan Balik: Jika memungkinkan, bagikan upaya Anda dengan seseorang yang memiliki pengetahuan di bidang tersebut atau keterampilan yang Anda pelajari. Masukan mereka dapat memberikan wawasan dan saran yang berharga untuk perbaikan.
⭐ Ingin lebih banyak inspirasi? Periksa AhaSlides segera! AhaSlides akan membawa Anda ke dunia pembelajaran dan keterlibatan interaktif yang sama sekali baru. Dengan fitur-fiturnya yang dinamis, Anda dapat membuat presentasi interaktif, kuis, jajak pendapat, dan diskusi yang menjadikan pembelajaran sebagai pengalaman yang menyenangkan dan kolaboratif.
Pertanyaan yang Sering Diajukan:
Apa saja contoh observasi pembelajaran?
Sebagai contoh, balita dapat belajar cara membuka pintu dengan mengamati orang tuanya, atau pemula dapat belajar cara memainkan piano dengan memperhatikan gurunya.
Ada berapa tahapan dalam pembelajaran observasi?
Terdapat 5 fase dalam observasi pembelajaran, antara lain Attention, Retention, Reproduction, Motivation, dan Reinforcement.
Ref: Pikiran yang sangat baik | Pembelajaran beruang air | Forbes | Bandura A. Teori Pembelajaran Sosial. Aula Prentice; 1977.