Metode pengajaran telah berkembang terus menerus selama bertahun-tahun untuk membekali siswa dengan kompetensi terbaik untuk mengatasi tantangan nyata di dunia modern. Inilah sebabnya mengapa metode pembelajaran berbasis masalah banyak digunakan dalam pengajaran untuk memastikan siswa melatih pemikiran kritis dan keterampilan analitis dalam memecahkan masalah.
Jadi, apa pembelajaran berbasis masalah? Berikut ini ikhtisar metode ini, konsepnya, contoh, dan tip untuk hasil yang produktif.
Daftar Isi
- Apa itu Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)?
- Apa Lima Ciri Utama Pembelajaran Berbasis Masalah?
- Mengapa Pembelajaran Berbasis Masalah Penting?
- Bagaimana Menerapkan Pembelajaran Berbasis Masalah
- Apa saja Contoh Pembelajaran Berbasis Masalah?
- Pengambilan Kunci
- Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa itu Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)?
Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode pembelajaran yang menuntut mahasiswa untuk mengerjakan permasalahan nyata yang saat ini banyak diterapkan oleh perguruan tinggi. Siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk berkolaborasi memecahkan masalah di bawah pengawasan guru.
Metode pembelajaran ini berasal dari sekolah kedokteran, dengan tujuan membantu siswa menerapkan pengetahuan dan teori dari buku untuk memecahkan kasus kehidupan nyata yang diberikan di kelas. Guru tidak lagi menduduki posisi mengajar, melainkan beralih ke posisi pengawas dan hanya berpartisipasi bila benar-benar diperlukan.
Kiat untuk Keterlibatan yang Lebih Baik
Mencari Lebih Banyak Kesenangan Selama Gathering?
Kumpulkan anggota tim Anda dengan kuis menyenangkan di AhaSlidesDaftar untuk mengikuti kuis gratis dari AhaSlides perpustakaan templat!
🚀 Dapatkan Kuis Gratis☁️
Apa Lima Ciri Utama Pembelajaran Berbasis Masalah?
Pembelajaran berbasis masalah bertujuan untuk mempersiapkan siswa tidak hanya dengan pengetahuan tetapi juga dengan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut untuk memecahkan tantangan dunia nyata, menjadikannya pendekatan pedagogi yang berharga dalam berbagai bidang dan disiplin ilmu.
Berikut ini uraian singkat pembelajaran berbasis masalah yang memiliki beberapa ciri utama:
- Masalah Otentik: Ini menyajikan kepada siswa masalah-masalah yang mencerminkan situasi atau tantangan dunia nyata, menjadikan pengalaman belajar lebih relevan dan praktis.
- Giat belajar: Daripada mendengarkan atau menghafal secara pasif, siswa secara aktif terlibat dengan masalah, yang mendorong pemikiran kritis dan keterampilan pemecahan masalah.
- Belajar Searah dengan Diri Sendiri: Ini mendorong pembelajaran mandiri, di mana siswa bertanggung jawab atas proses belajar mereka sendiri. Mereka meneliti, mengumpulkan informasi, dan mencari sumber daya untuk memecahkan masalah.
- Kolaborasi: Siswa biasanya bekerja dalam kelompok kecil, memupuk keterampilan kolaborasi, komunikasi, dan kerja tim saat mereka mendiskusikan dan mengembangkan solusi bersama.
- Pendekatan Interdisipliner: Hal ini sering kali mendorong pemikiran interdisipliner, karena permasalahan mungkin memerlukan pengetahuan dan keterampilan dari berbagai mata pelajaran atau bidang keahlian.
Mengapa Pembelajaran Berbasis Masalah Penting?
Metode PBL memiliki arti penting dalam pendidikan modern karena manfaatnya yang beragam.
Pada intinya, ia mengolah kemampuan berpikir kritis dengan membenamkan siswa dalam masalah dunia nyata yang tidak memiliki jawaban langsung. Pendekatan ini tidak hanya menantang pelajar untuk mempertimbangkan berbagai perspektif namun juga membekali mereka dengan keterampilan pemecahan masalah.
Selain itu, sekolah ini juga mempromosikan pembelajaran mandiri ketika siswa mengambil kepemilikan atas pendidikan mereka, melakukan penelitian, dan mencari sumber daya secara mandiri. Kesediaan untuk belajar akan membantu meningkatkan retensi pengetahuan.
Selain dunia akademis, metode ini juga mendorong kolaborasi dan kerja sama, keterampilan penting dalam lingkungan profesional, dan mendorong pemikiran interdisipliner karena masalah dunia nyata sering kali berasal dari berbagai bidang.
Terakhir, pembelajaran dari metode masalah cocok untuk khalayak dan pembelajar yang beragam, memastikan relevansi dalam lingkungan pendidikan yang beragam. Pada intinya, Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan, pola pikir, dan kesiapan yang dibutuhkan dalam dunia yang kompleks dan terus berkembang.
Bagaimana Menerapkan Pembelajaran Berbasis Masalah
Praktik terbaik dalam kegiatan pembelajaran berbasis masalah adalah kolaborasi dan keterlibatan. Berikut lima aktivitas yang membantu pembelajaran dengan metode ini lebih efisien.
1. Mengajukan pertanyaan
Saat belajar sendiri, rutin mengajukan pertanyaan atau "tujuan pembelajaran" untuk merangsang pemikiran. Pertanyaan dengan keluasan yang berbeda akan menyarankan banyak permasalahan yang berbeda, membantu kita memiliki pandangan yang lebih multidimensi dan mendalam. Namun, jangan biarkan pertanyaannya terlalu jauh, dan sebisa mungkin tetap berpegang pada topik pelajaran.
2. Gunakan situasi kehidupan nyata
Cari dan sertakan contoh kehidupan nyata untuk terhubung dengan pengetahuan yang telah Anda pelajari. Contoh-contoh hebat tersebut dapat dengan mudah ditemukan di jejaring sosial, di televisi, atau dalam situasi yang terjadi di sekitar Anda.
3. Pertukaran informasi
Diskusikanlah permasalahan-permasalahan yang kamu pelajari kepada siapa pun, mulai dari guru, teman, atau anggota keluarga, dalam bentuk pertanyaan, diskusi, meminta pendapat, atau mengajarkannya kepada teman-temanmu.
Dengan cara ini, Anda dapat mengenali lebih banyak aspek masalah, dan melatih beberapa keterampilan seperti komunikasi, pemecahan masalah, berpikir kreatif,...
4. Jadilah proaktif
Teknik pembelajaran berbasis masalah juga menekankan pada inisiatif, disiplin diri, dan interaksi untuk mengingat pengetahuan lebih lama. Anda dapat meneliti sendiri masalah seputar topik tersebut dan meminta bantuan guru Anda jika Anda mengalami kesulitan.
5. Ambil catatan
Meski cara belajarnya baru, namun jangan lupakan yang tradisional pencatatan juga sangat diperlukan. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah Anda tidak boleh menyalinnya persis seperti yang ada di buku, tetapi bacalah dan tuliskan dengan kata-kata Anda sendiri.
Pendekatan-pendekatan ini meningkatkan pemikiran kritis, pemecahan masalah, dan pemahaman, menjadikan pembelajaran berbasis masalah sebagai metode pembelajaran yang dinamis dan menarik yang mendorong partisipasi aktif dan pemahaman yang lebih dalam.
Apa saja Contoh Pembelajaran Berbasis Masalah?
Dari sekolah menengah hingga pendidikan tinggi, PBL merupakan metode yang disukai oleh para guru dan profesional. Ini adalah metode yang fleksibel dan dinamis yang dapat digunakan di berbagai bidang.
Beberapa contoh kegiatan pembelajaran berbasis masalah diuraikan sebagai berikut. Skenario PBL dunia nyata ini menunjukkan bagaimana pendekatan pendidikan ini dapat diterapkan di berbagai bidang dan tingkat pendidikan, menawarkan siswa pengalaman belajar yang mendalam dan pengembangan keterampilan praktis.
1. Diagnosis dan Pengobatan Kesehatan (Pendidikan Kedokteran)
- Skenario: Mahasiswa kedokteran dihadapkan pada kasus pasien kompleks yang melibatkan pasien dengan berbagai gejala. Mereka harus bekerja secara kolaboratif untuk mendiagnosis kondisi pasien, mengusulkan rencana pengobatan, dan mempertimbangkan dilema etika.
- Hasil: Siswa mengembangkan keterampilan penalaran klinis, belajar bekerja dalam tim medis, dan menerapkan pengetahuan teoretis pada skenario pasien nyata.
2. Strategi Bisnis dan Pemasaran (Program MBA)
- Skenario: Mahasiswa MBA diberikan kasus bisnis yang sulit dan harus menganalisis keuangan, posisi pasar, dan lanskap kompetitifnya. Mereka bekerja dalam tim untuk merumuskan strategi bisnis dan rencana pemasaran yang komprehensif.
- Hasil: Siswa belajar menerapkan teori bisnis ke situasi dunia nyata, meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan kerja tim, dan mendapatkan pengalaman praktis dalam pengambilan keputusan strategis.
3. Analisis Kasus Hukum (Sekolah Hukum)
- Skenario: Mahasiswa hukum dihadapkan pada kasus hukum yang kompleks yang melibatkan berbagai masalah hukum dan preseden yang saling bertentangan. Mereka harus meneliti undang-undang dan preseden yang relevan, dan menyampaikan argumen mereka sebagai tim hukum.
- Hasil: Siswa meningkatkan penelitian hukum, pemikiran kritis, dan keterampilan komunikasi persuasif, mempersiapkan mereka untuk praktik hukum.
Pengambilan Kunci
Bagaimana mengubah metode PBL klasik di dunia modern? Pendekatan PBL baru yang saat ini diterapkan di banyak sekolah bergengsi menggabungkan praktik fisik dan digital, yang telah terbukti dalam banyak kasus yang berhasil.
Untuk guru dan pelatih, menggunakan alat presentasi yang interaktif dan menarik seperti AhaSlides dapat membantu pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran online lebih efisien dan produktif. Itu dilengkapi dengan semua fitur canggih untuk menjamin pengalaman belajar yang lancar.
🔥 Bergabunglah dengan 50 ribu+ pengguna aktif yang telah berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas mereka AhaSlides. Penawaran terbatas. Jangan lewatkan!
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran berbasis masalah (PBL)?
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) adalah pendekatan pendidikan di mana siswa belajar dengan aktif memecahkan masalah atau skenario dunia nyata. Ini menekankan pemikiran kritis, kolaborasi, dan penerapan praktis pengetahuan.
Apa contoh masalah Pembelajaran Berbasis Masalah?
Contoh PBL adalah: "Selidiki penyebab menurunnya populasi ikan dan masalah kualitas air di ekosistem sungai setempat. Usulkan solusi untuk restorasi ekosistem dan rencanakan keterlibatan masyarakat."
Bagaimana Pembelajaran Berbasis Masalah dapat digunakan di kelas?
Di kelas, Pembelajaran Berbasis Masalah melibatkan pengenalan masalah dunia nyata, pembentukan kelompok siswa, membimbing penelitian dan pemecahan masalah, mendorong usulan solusi dan presentasi, memfasilitasi diskusi, dan mendorong refleksi. Metode ini menumbuhkan keterlibatan dan membekali siswa dengan keterampilan praktis.