Lingkungan belajar yang baik membutuhkan banyak faktor, terutama pengaturan a rencana pengelolaan kelasJika Anda menyusun rencana ini dengan baik, Anda dan siswa akan menciptakan hubungan yang kuat, kelas akan mudah tertata, dan kualitas proses belajar mengajar akan berada di level yang baru.
Jadi apa yang dimaksud dengan rencana pengelolaan kelas? Dan bagaimana cara agar bisa efektif? Mari kita cari tahu!
Daftar Isi
Apa itu Rencana Manajemen Kelas?
Bagaimana siswa bertanggung jawab atas perilaku mereka? - Sebuah rencana manajemen kelas menjawab pertanyaan itu.
Sederhananya, Rencana Pengelolaan Kelas adalah rencana yang mencakup aturan/panduan yang membantu siswa memahami, mengikuti, dan bertanggung jawab atas perilaku mereka sendiri.
Secara khusus, ini mencakup tingkat detail, mulai dari peraturan dan prosedur hingga rencana bagaimana kelas akan beroperasi sepanjang hari. Sehingga setiap periode digunakan secara maksimal dengan strategi pengajaran yang tepat.
Misalnya, rencana pengelolaan kelas mungkin mengharuskan siswa mengangkat tangan untuk menyela guru. Jika aturan ini tidak dipatuhi, siswa akan diperingatkan.

Manfaat Rencana Manajemen Kelas
Konstruksi pembelajaran dengan perencanaan yang telah direncanakan akan menjamin keseruan dan meningkatkan daya serap siswa sekaligus menjaga kelas tetap teratur dan tidak lepas kendali.
Jadi, rencana pengelolaan kelas umumnya akan memberikan manfaat sebagai berikut:
- Ciptakan lebih banyak waktu bagi siswa untuk fokus pada pembelajaran: Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomitmen menggunakan waktu belajarnya secara aktif dan efektif. Rencana Pengelolaan Kelas akan membantu meningkatkan waktu belajar siswa yang benar-benar produktif.
- Ciptakan peluang bagi semua siswa untuk membiasakan diri dengan peraturan: Tujuan dari rencana pengelolaan kelas adalah membantu seluruh siswa mempunyai kesadaran, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan peraturan dan ketentuan kelas, baik yang tersurat maupun tersirat.
- Meningkatkan otonomi di kelas: Rencana pengelolaan kelas akan membantu dalam transformasi tujuan pengajaran dari pembelajaran reseptif menjadi pembelajaran eksploratif dan kolaboratif. Hal ini memaksa siswa untuk memiliki kapasitas untuk manajemen diri, kemandirian, dan kerjasama. Ini adalah hal-hal yang akan sangat membantu siswa serta guru dalam perjalanan belajar mereka di masa depan.
8 Langkah untuk Menyusun Rencana Manajemen Kelas yang Efektif

#1 - Lihat kebijakan sekolah
Sangat penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan kebijakan sekolah Anda sebelum menyusun rencana pengelolaan kelas karena setiap sekolah harus memiliki kebijakan disiplin atau penghargaan/hukuman di kelas dan untuk siswa.
Nah, agar tidak terjadi kesalahan dan kehilangan waktu, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan kebijakan sekolah. Kemudian kembangkan itu untuk membangun lebih banyak aturan/peraturan di kelas Anda.
#2 - Tetapkan Aturannya
Aturan kelas ini, juga dikenal sebagai Standar Perilaku Kelas, harus mendorong perilaku yang mendorong pembelajaran, serta menghilangkan perilaku yang mengganggu pembelajaran.
Mereka tidak boleh terlalu rinci untuk mencantumkan setiap perilaku dan konsekuensi yang sesuai untuk ketidakpatuhan. Tetapi mereka harus mencapai dasar-dasar rasa hormat, komunikasi, dan kesiapan untuk belajar.
Idealnya, untuk setiap kegiatan pembelajaran, guru harus menjelaskan standar serta batasan perilaku.
Misalnya, dalam literatur, Anda dapat membuat daftar standar perilaku secara bergiliran:
- Siswa memiliki waktu 15 menit untuk membaca karya sastra pilihan mereka.
- Siswa kemudian harus menuliskan bagaimana perasaan mereka selama 15 menit berikutnya.
- Jika siswa memiliki pertanyaan, angkat tangan untuk mendapatkan bantuan dari guru.
- Di akhir pelajaran, beberapa siswa akan dipanggil secara acak untuk membaca tentang perasaan mereka.
- Siswa yang tidak mematuhi akan diberi peringatan satu kali.
Hal ini akan membantu siswa memahami apa yang harus mereka lakukan di setiap kelas, berapa banyak waktu yang mereka miliki untuk belajar mandiri, dan apa konsekuensinya jika mereka tidak mengikuti aturan.
#3 - Tetapkan Batasan Antara Siswa dan Guru
Karena membangun rencana pengelolaan kelas berdasarkan kriteria membuat kedua belah pihak menjadi lebih baik. Jadi, Anda dan siswa Anda harus menetapkan batasan untuk kedua belah pihak dan menghormatinya.
Beberapa batasan antara kedua belah pihak dapat disebutkan sebagai:
- Saat Anda memberikan kuliah, siswa tidak akan menyela.
- Saat siswa sedang dalam waktu belajar mandiri, Anda tidak akan bisa ikut campur.
- Anda tidak boleh mengejek, menyindir, atau mengkritik siswa dan sebaliknya.
Batasan-batasan ini juga dipahami sebagai “aturan implisit”, tidak terlalu berat untuk dijadikan sebuah aturan, namun tetap perlu dipahami dan dipatuhi secara sukarela.

#4 - Gunakan Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Ruang kelas akan selalu menjalin perilaku positif dan negatif. Namun, tidak selalu perlu menyebutkan perilaku positif/negatif dan memperingatkan atau memberi penghargaan kepada siswa.
Kadang-kadang, ketika seorang siswa melakukannya dengan baik, Anda dapat mendorong perilaku positif tersebut dengan:
- Tersenyumlah pada siswa itu
- Menganggukkan kepala setuju
- Jempolan
Adapun perilaku negatif, Anda hanya perlu:
- Kerutan, gelengkan kepala
- Membuat wajah serius
#5 - Pahami Siswa Anda
Unsur terpenting dalam rencana pengelolaan kelas adalah membangun hubungan dengan siswa. Hubungan ini diperkuat ketika guru menghabiskan waktu pribadi dengan setiap siswa untuk memahami dan menggunakannya untuk menciptakan kesempatan belajar individu.
Misalnya saja memanggil nama siswa di kelas dan aktif memuji siswa tersebut.
Setiap siswa akan memiliki kepribadian dan gaya belajar yang unik. Oleh karena itu, mereka membutuhkan pendekatan dan solusi yang berbeda. Memahami setiap siswa mereka akan membantu guru menjalankan kelas mereka dengan lebih lancar.
#6 - Metode pengajaran yang inovatif
Metode pengajaran yang membosankan, dan mengikuti jalur yang sama juga menjadi salah satu alasan mengapa siswa bekerja sendiri, berbicara, kurang memperhatikan, dan lain-lain selama jam pelajaran.
Bagaimana kalau kita mengubahnya dengan memilih metode pengajaran baru yang berpusat pada siswa, dengan metode pengajaran yang inovatif dan aktivitas kelas yang interaktif? Buat siswa tetap sibuk dengan kuis, curah pendapat, debat, jajak pendapat, roda pemintal, dan tugas menyenangkan sehingga tidak ada waktu untuk melanggar peraturan kelas.
Cara penyampaian pelajaran yang “tidak dapat diprediksi” akan membuat siswa semakin tertarik untuk mengikuti kelas berkali-kali.

#7 - Hadiah dan Hukuman
Memberikan penghargaan untuk memotivasi siswa merupakan cara yang baik yang sering digunakan guru dalam manajemen kelas. Penghargaan akan membuat siswa bersemangat mengikuti pelajaran dan ingin berkontribusi lebih banyak di kelas. Untuk pelanggaran, guru juga perlu memberikan hukuman untuk mencegah dan mendidik siswa agar tidak mengulanginya. Penghargaan dan hukuman akan membantu menjaga tata tertib kelas yang lebih baik.
Dengan imbalan, guru dapat menawarkan tingkat imbalan yang berbeda tetapi tidak boleh menyertakan hadiah yang bernilai tinggi. Beberapa contoh hadiah/hadiah yang mungkin termasuk
- Stiker, pensil, dan kaus kaki.
- Buku sesuai keinginan siswa.
- Satu sesi membawa siswa ke museum/film.
Sebaliknya, jika peringatan tidak efektif, sanksi dianggap sebagai upaya terakhir. Dan berikut bentuk hukuman agar siswa melihat kesalahannya dan tidak mengulanginya:
- Jika seorang siswa membuat banyak keributan, mengganggu orang-orang di sekitarnya: Siswa tersebut harus duduk sendiri di depan kelas selama beberapa hari.
- Jika siswa berkelahi atau bertengkar: Hukum siswa untuk bekerja dalam kelompok atau bertugas bersama.
- Jika siswa tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya: Menghukum siswa untuk mempelajari kembali pelajaran dan mengajar seluruh kelas.
- Jika seorang siswa bersumpah: Hukum siswa tersebut dan minta maaf kepada semua teman sekelas.
- Jika seorang siswa menyinggung perasaan seorang guru: Ajaklah orang tua siswa tersebut untuk bekerja dan bicarakan terlebih dahulu tentang kelebihan siswa tersebut. Lalu bicara soal masalah guru yang dihina. Siswa tersebut akan malu pada dirinya sendiri dan proaktif meminta maaf kepada gurunya.
Namun, penghargaan dan hukuman harus menjamin keadilan dan publisitas (tergantung kasusnya) karena keadilan sangat penting agar siswa merasa dihormati dan menciptakan suasana damai di kelas.
#8 - Hubungi orang tua untuk mendapatkan rencana pengelolaan kelas yang efektif
Pendidikan yang sukses membutuhkan kedua belah pihak: sekolah dan keluarga. Orang tua akan memahami kepribadian anaknya dan merupakan orang yang menginginkan siswa yang sempurna. Jadi silakan hubungi, diskusikan dengan orang tua dan cari tahu cara mengajar dan mengelola kelas yang sesuai.
Selain itu, guru juga hendaknya mendorong orang tua untuk memuji kemajuan anaknya di rumah agar siswa selalu merasa diakui oleh orang tuanya atas usahanya.

Kiat untuk Rencana Pengelolaan Kelas yang Efektif
Menetapkan rencana manajemen kelas yang efektif harus dimulai sejak hari pertama, tetapi tidak berhenti di situ. Sepanjang tahun, guru harus konsisten dan gigih dalam:
- Mengembangkan hubungan dengan siswa.
- Pantau dan perkuat perilaku yang baik.
- Menghargai kehidupan siswa, minat, dan kekuatan dan kelemahan siswa.
- Memuaskan perilaku dan kebutuhan siswa dalam rencana pembelajaran.
- Mematuhi standar dan serius dalam mengajar profesionalisme
Selain itu, Anda juga harus fleksibel dan menyesuaikan diri saat kerumitan muncul untuk melengkapi dan menyempurnakan rencana pengelolaan kelas Anda. Anda juga harus jeli menyadari bahwa setiap siswa ingin diperhatikan oleh guru, namun menunjukkan kasih sayang kepada setiap siswa juga perlu dilakukan dengan bijaksana agar siswa lain tidak merasa sakit hati atau iri satu sama lain.
Final Thoughts
Semoga dengan 8 langkah di atas itu AhaSlides menyediakan, Anda akan memiliki rencana manajemen kelas yang efektif.
Namun apa pun teknik atau rencana yang Anda miliki, jangan lupa bahwa guru pada akhirnya akan menjadi panutan bagi siswa untuk diikuti. Ketika siswa melihat profesionalisme, dan menghormati mereka sebagai sikap positif gurunya, mereka akan mengikuti teladan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Bagaimana cara menulis rencana pengelolaan kelas?
Anda dapat membuat rencana pengelolaan kelas yang baik dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Harapan - Nyatakan dengan jelas harapan perilaku dan akademik yang Anda miliki terhadap siswa. Posting ini di tempat yang bisa dilihat semua orang.
2. Rutinitas - Uraikan rutinitas sehari-hari seperti masuk/keluar kelas, transisi, perlengkapan, tugas. Prediktabilitas mengurangi gangguan.
3. Aturan - Tetapkan 3-5 aturan sederhana dan positif. Libatkan siswa dalam menciptakannya. Aturan harus fokus pada rasa hormat dan keamanan.
4. Imbalan - Rincikan sistem penguatan positif untuk memenuhi harapan seperti pujian, stiker, hadiah. Jadikan imbalannya bermakna.
5. Konsekuensi - Uraikan konsekuensi yang pantas dan semakin meningkat atas perilaku buruk, mulai dari peringatan hingga panggilan pulang. Bersikaplah konsisten.
6. Ruang fisik - Jelaskan pengaturan tempat duduk yang optimal, tingkat kebisingan, pergerakan dalam ruang. Lingkungan kendali.
7. Komunikasi - Menyediakan jam kerja, email, folder/aplikasi komunikasi agar orang tua dapat menghubungi Anda.
8. Perilaku yang menantang - Rencanakan respons spesifik terhadap permasalahan yang sering terjadi seperti keterlambatan, ketidaksiapan, penyalahgunaan teknologi.
9. Metode pengajaran - Menggabungkan variasi, kolaborasi, keterlibatan untuk membatasi kebutuhan gangguan.
10. Proses disiplin - Tentukan proses yang tepat untuk masalah besar seperti dikeluarkan dari kelas, skorsing.
Apa yang dimaksud dengan rencana pengelolaan pembelajaran kelas?
Rencana pengelolaan pembelajaran kelas menguraikan bagaimana seorang guru akan mengatur penyampaian pelajaran, pekerjaan siswa, komunikasi dan struktur kursus secara keseluruhan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Apa saja 4 elemen dasar rencana pengelolaan kelas yang sukses?
Empat elemen dasar rencana pengelolaan kelas yang sukses adalah:
1. Harapan yang Jelas
2. Konsistensi dan Keadilan
3. Penguatan Positif
4. Prosedur dan Rutinitas Kelas