Panduan Sukses Negosiasi Berprinsip | Contoh di tahun 2024 dengan Strategi Terbaik

Kerja

Jane Ng 07 Desember, 2023 7 min merah

Negosiasi tidak hanya menggambarkan pertarungan yang sengit, menang-kalah, yang membuat satu pihak menang dan pihak lainnya merasa kalah. Ini adalah cara yang lebih baik disebut negosiasi yang berprinsip, yang mengutamakan keadilan dan kerja sama. 

Dalam blog Dalam posting ini, kami akan memperkenalkan Anda pada dunia negosiasi berprinsip, menguraikan maknanya, empat prinsip dasar yang memandu negosiasi, kelebihan dan kekurangannya, serta contoh-contohnya. Jadi, jika Anda siap untuk mengasah keterampilan negosiasi dan membangun hubungan yang lebih kuat, teruslah membaca!

Daftar Isi 

Gambar: freepik

Kiat untuk Keterlibatan yang Lebih Baik

Game Menyenangkan


Berinteraksi Lebih Baik Dalam Presentasi Anda!

Daripada sesi yang membosankan, jadilah pembawa acara yang lucu dan kreatif dengan memadukan kuis dan permainan sekaligus! Yang mereka perlukan hanyalah telepon untuk membuat hangout, rapat, atau pelajaran apa pun menjadi lebih menarik!


🚀 Buat Slide Gratis ☁️

Apa Itu Negosiasi Berprinsip?

Negosiasi berprinsip, juga dikenal sebagai negosiasi berbasis kepentingan, adalah pendekatan kooperatif untuk menyelesaikan konflik dan membuat kesepakatan. Alih-alih fokus pada menang atau kalah, justru mengedepankan keadilan dan saling menguntungkan. 

Ini dikembangkan oleh Roger Fisher dan William Ury di Harvard Negotiation Project pada tahun 1980an. Mereka menguraikan pendekatan ini dalam buku mereka yang berpengaruh "Mencapai Ya: Menegosiasikan Kesepakatan Tanpa Menyerah," pertama kali diterbitkan pada tahun 1981.

Negosiasi berprinsip sangat efektif dalam situasi di mana para pihak ingin mempertahankan hubungan, mencapai kesepakatan yang langgeng, dan menghindari dinamika permusuhan yang sering dikaitkan dengan negosiasi tradisional dan kompetitif.

Apa Empat Prinsip Negosiasi Berprinsip?

Gambar: Fokus U

Berikut 4 prinsip negosiasi jenis ini:

1/ Pisahkan Orang dari Masalah: 

Dalam negosiasi yang berprinsip, fokusnya adalah pada isu yang ada, bukan menyerang atau menyalahkan individu. Hal ini mendorong komunikasi yang saling menghormati dan pemahaman terhadap sudut pandang masing-masing pihak.

2/ Fokus pada Minat, Bukan Jabatan: 

Daripada terpaku pada tuntutan atau posisi yang tetap, negosiator yang berprinsip mengeksplorasi kepentingan dan kebutuhan semua pihak. Dengan mengidentifikasi apa yang benar-benar penting bagi masing-masing pihak, mereka dapat menemukan solusi kreatif yang memuaskan semua pihak.

3/ Ciptakan Pilihan untuk Keuntungan Bersama: 

Negosiasi yang berprinsip mendorong terjadinya brainstorming berbagai kemungkinan solusi. Pendekatan ini menghasilkan lebih banyak pilihan dan peluang kesepakatan yang menguntungkan semua pihak yang terlibat.

4/ Bersikeras Menggunakan Kriteria Objektif: 

Daripada mengandalkan permainan kekuasaan, seperti siapa yang lebih kuat atau lebih keras, negosiasi yang berprinsip menggunakan standar yang adil dan tidak memihak untuk mengevaluasi proposal dan mengambil keputusan. Hal ini memastikan bahwa hasil didasarkan pada alasan dan keadilan.

Keuntungan dan Kerugian Negosiasi Berprinsip

Gambar: freepik

Keuntungan Negosiasi Berprinsip:

  • Adil dan Etis: Negosiasi yang berprinsip menekankan pada keadilan dan perilaku etis, sehingga menumbuhkan keadilan dalam proses negosiasi.
  • Jaga Hubungan: Ini membantu menjaga atau meningkatkan hubungan antar pihak dengan berfokus pada kolaborasi daripada kompetisi.
  • Pemecahan Masalah Kreatif: Dengan menggali kepentingan dan melakukan brainstorming pilihan, negosiasi ini mendorong solusi kreatif yang dapat menguntungkan semua pihak.
  • Mengurangi Konflik: Hal ini mengatasi permasalahan dan kepentingan mendasar, mengurangi kemungkinan meningkatnya konflik.
  • Perjanjian Jangka Panjang: Negosiasi yang berprinsip sering kali menghasilkan kesepakatan yang lebih tahan lama karena didasarkan pada saling pengertian dan keadilan.
  • Membangun Kepercayaan: Kepercayaan dipupuk melalui komunikasi terbuka dan komitmen terhadap keadilan, yang dapat menghasilkan negosiasi yang lebih sukses.
  • Hasil Menang-Menang: Ia mencari solusi di mana semua pihak mendapatkan sesuatu, menciptakan rasa kepuasan bagi semua orang yang terlibat.

Kerugian dari Negosiasi Berprinsip:

  • Membuang-buang waktu: Prosesnya bisa memakan waktu karena melibatkan eksplorasi kepentingan dan pilihan secara menyeluruh.
  • Tidak Cocok untuk Semua Situasi: Dalam situasi yang sangat kompetitif atau penuh permusuhan, negosiasi yang berprinsip mungkin tidak seefektif pendekatan yang lebih tegas.
  • Membutuhkan Kerjasama: Keberhasilan bergantung pada kesediaan semua pihak untuk bekerja sama dan terlibat dalam dialog konstruktif.
  • Kemungkinan Ketidakseimbangan Kekuatan: Dalam beberapa situasi, salah satu pihak mempunyai kekuasaan yang jauh lebih besar, sehingga negosiasi yang berprinsip mungkin tidak bisa menyamakan kedudukan.
  • Tidak Selalu Mencapai Win-Win: Meskipun upaya terbaik telah dilakukan, mencapai hasil yang saling menguntungkan tidak selalu dapat dicapai, tergantung pada keadaan dan pihak-pihak yang terlibat.

Contoh Negosiasi Berprinsip

Berikut adalah beberapa contoh sederhana dari tindakan negosiasi ini:

1. Kemitraan Bisnis:

Dua pengusaha, Sarah dan David, ingin memulai bisnis bersama. Mereka berdua punya ide berbeda soal nama dan logo. Daripada berdebat, mereka menggunakan negosiasi yang berprinsip. 

  • Mereka mendiskusikan minat mereka, termasuk pengenalan merek dan keterikatan pribadi. 
  • Mereka memutuskan untuk membuat nama unik yang menggabungkan elemen dari ide mereka dan merancang logo yang mencerminkan visi mereka berdua. 
  • Dengan cara ini, mereka mencapai kompromi yang memuaskan kedua belah pihak dan memberikan dampak positif bagi kemitraan mereka.

2. Ketidaksepakatan di Tempat Kerja:

Di tempat kerja, dua rekan kerja, Emily dan Mike, tidak sepakat tentang cara membagi tugas dalam sebuah proyek. Daripada terlibat perdebatan sengit, mereka menerapkan negosiasi yang berprinsip. 

  • Mereka membicarakan minat mereka, seperti beban kerja yang adil dan keberhasilan proyek. 
  • Mereka memutuskan untuk mendelegasikan tugas berdasarkan kekuatan dan minat masing-masing orang, sehingga menciptakan pembagian kerja yang seimbang dan efektif.
  •  Pendekatan ini mengurangi ketegangan dan menghasilkan hubungan kerja yang lebih produktif.

Menjelajahi Strategi Negosiasi Berprinsip

Negosiasi Berprinsip. Sumber gambar: Freepik
Sumber gambar: Freepik

Berikut adalah strategi sederhana yang dapat Anda ikuti untuk menyelesaikan perselisihan dan mencapai kesepakatan dalam berbagai situasi.

1/ Persiapan:

  • Memahami Minat: Sebelum memulai negosiasi, luangkan waktu untuk memahami kepentingan Anda dan kepentingan pihak lain. Apa yang sebenarnya Anda berdua inginkan dari negosiasi ini?
  • Mengumpulkan informasi: Kumpulkan fakta dan data yang relevan untuk mendukung posisi Anda. Semakin banyak informasi yang Anda miliki, semakin kuat argumen Anda.
  • Definisikan BATNA: Tentukan Alternatif Terbaik Anda Untuk Perjanjian Negosiasi (BATNA). Ini adalah rencana cadangan Anda jika negosiasi tidak berhasil. Mengetahui BATNA Anda memperkuat posisi Anda.

2/ Empat Prinsip Negosiasi Berprinsip

Setelah persiapan, Anda dapat menerapkan Empat Prinsip Prinsip Negosiasi yang disebutkan di atas:

  • Pisahkan Orang dari Masalahnya
  • Fokus pada Minat, Bukan Jabatan
  • Hasilkan Pilihan untuk Keuntungan Bersama
  • Bersikeras Menggunakan Kriteria Objektif

3/ Komunikasi:

Kedua belah pihak berbagi perspektif dan kepentingan, sehingga meletakkan dasar bagi negosiasi.

  • Mendengarkan Aktif: Anda dapat mengatakan sesuatu seperti, "Saya mendengar Anda mengatakan bahwa Anda mengkhawatirkan harga. Bisakah Anda memberi tahu saya lebih banyak tentang hal itu?"
  • Mengajukan pertanyaan: Anda bisa bertanya, "Hal apa yang paling penting bagi Anda dalam negosiasi ini?"
  • Mengekspresikan Minat Anda: Anda bisa berkata, "Saya tertarik untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu dan sesuai anggaran. Saya juga mengkhawatirkan kualitas pekerjaannya."

4/ Negosiasi:

  • Buat Nilai: Cobalah untuk memperluas jangkauan dengan mencari cara untuk membuat kesepakatan lebih menguntungkan kedua belah pihak.
  • Pengorbanan: Bersedia untuk memberikan konsesi pada isu-isu yang kurang penting dengan imbalan keuntungan pada isu-isu yang lebih penting.
  • Hindari Konfrontasi yang Tidak Perlu: Usahakan proses negosiasi seramah mungkin. Jangan melakukan serangan atau ancaman pribadi.

5/ Perjanjian:

  • Dokumentasikan Perjanjian: Buatlah perjanjian secara tertulis, uraikan semua syarat dan ketentuannya.
  • Tinjau dan Konfirmasikan: Pastikan kedua belah pihak sepenuhnya memahami dan menyetujui persyaratan sebelum menyelesaikan perjanjian.

6/ Implementasi dan Tindak Lanjut:

  • Tindakan berdasarkan Perjanjian: Kedua belah pihak harus memenuhi komitmen mereka sesuai kesepakatan. 
  • Evaluasi: Tinjau perjanjian secara berkala untuk memastikan perjanjian tersebut masih memenuhi kepentingan kedua belah pihak.

Pengambilan Kunci

Negosiasi Berprinsip mengedepankan keadilan dan kolaborasi, menjadikannya pendekatan yang efektif dalam berbagai situasi. Untuk meningkatkan proses negosiasi Anda dan menyajikan ide-ide Anda secara efektif, pertimbangkan untuk menggunakan AhaSlides. Kami fitur interaktif dan template adalah alat yang berharga untuk terlibat dengan pihak lain, memupuk pemahaman, dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa saja 4 prinsip negosiasi yang berprinsip?

Pisahkan Orang dari Masalahnya; Fokus pada Minat, Bukan Jabatan; Menghasilkan Pilihan untuk Keuntungan Bersama; Bersikeras Menggunakan Kriteria Objektif

Apa saja 5 tahap negosiasi prinsip?

Persiapan, Komunikasi, Pemecahan Masalah, Negosiasi, Penutupan dan Implementasi.

Mengapa negosiasi berprinsip itu penting?

Hal ini mendorong keadilan, memelihara hubungan, dan mendorong pemecahan masalah secara kreatif, sehingga menghasilkan hasil yang lebih baik dan mengurangi konflik.

Apakah BATNA merupakan bagian dari perundingan yang berprinsip?

Ya, BATNA (Alternatif Terbaik Untuk Perjanjian Negosiasi) adalah bagian penting dari negosiasi ini, membantu Anda menilai pilihan Anda dan membuat keputusan yang tepat.

Ref: Program Negosiasi di Harvard Law School | Sarjana yang Bekerja