Manusia harus melalui proses belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Itu membutuhkan investasi waktu dan niat. Setiap individu memiliki lingkungan dan pengalaman belajar yang unik, sehingga sangat penting untuk memaksimalkan proses pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian teoritis tentang teori pembelajaran diciptakan untuk membantu individu dalam mencapai efisiensi belajar yang tinggi, serta dalam pengembangan strategi pembelajaran yang sesuai serta pemantapan dan peningkatan keberhasilan peserta didik dalam lingkungan belajar.
Artikel ini akan membahas tentang teori belajar sosial, yang sangat membantu individu yang mengambil informasi dari lingkungannya. Pembelajaran sosial akan membuahkan hasil yang luar biasa dan banyak manfaat bila dipahami dan dipraktikkan secara menyeluruh. Pembelajaran sosial tidak hanya berlaku di lingkungan akademis seperti sekolah tetapi juga di lingkungan bisnis.
Tidak perlu mencari lagi, mari kita gali lebih dalam.
Daftar Isi:
- Apa itu Teori Pembelajaran Sosial?
- Konsep dan Prinsip Utama Teori Pembelajaran Sosial
- Penerapan Teori Pembelajaran Sosial
- Pengambilan Kunci
- Pertanyaan yang Sering Diajukan
Kiat dari AhaSlides
- Pembelajaran Berbasis Inkuiri | 5 Tips Inovatif untuk Meningkatkan Keterlibatan Kelas
- Cara Brainstorming: 10 Cara Melatih Pikiran Anda untuk Bekerja Lebih Cerdas di 2023
- Apa itu Keterlibatan Kognitif | Contoh dan Tip Terbaik | Pembaruan 2023
Libatkan Siswa Anda
Mulailah diskusi yang bermakna, dapatkan umpan balik yang bermanfaat, dan didik siswa Anda. Daftar untuk mengikuti kursus gratis AhaSlides Template
🚀 Dapatkan Kuis Gratis☁️
Apa itu Teori Pembelajaran Sosial?
Sejak lama, para spesialis dan ilmuwan telah mempelajari berbagai macam metodologi pembelajaran sosial. Albert Bandura, seorang psikolog Kanada-Amerika, dianggap sebagai penemu istilah itu sendiri. Berdasarkan teori sosial dan penelitian tentang bagaimana konteks sosial mempengaruhi perilaku peserta didik, ia menciptakan teori pembelajaran sosial.
Teori ini juga terinspirasi oleh karya Tager “The Laws of Imitation”. Selain itu, teori pembelajaran sosial Bandura dianggap sebagai gagasan yang menggantikan penelitian sebelumnya oleh psikolog behavioris BF Skinner dengan dua poin: Belajar melalui observasi atau stereotip dan manajemen diri.
Pengertian Teori Pembelajaran Sosial
Ide di balik teori pembelajaran sosial adalah bahwa individu dapat mengambil pengetahuan dari satu sama lain dengan cara mengamati, meniru, dan memberi contoh. Jenis pembelajaran ini, yang disebut pembelajaran observasional, dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku, termasuk perilaku yang tidak dapat dijelaskan oleh teori pembelajaran lain.
Salah satu contoh paling umum dari teori pembelajaran sosial dalam kehidupan sehari-hari adalah seseorang belajar memasak dengan melihat orang lain memasak atau seorang anak belajar cara makan nasi yang benar dengan melihat saudara atau temannya melakukannya.
Signifikansi Teori Pembelajaran Sosial
Dalam psikologi dan pendidikan, contoh teori pembelajaran sosial sering terlihat. Ini adalah titik awal untuk mempelajari bagaimana lingkungan mempengaruhi perkembangan dan pembelajaran manusia.
Hal ini berkontribusi dalam menjawab pertanyaan seperti mengapa beberapa anak berhasil dalam lingkungan modern sementara yang lain gagal. Teori belajar Bandura khususnya menekankan pada efikasi diri.
Teori pembelajaran sosial juga dapat digunakan untuk mengajarkan orang tentang perilaku positif. Peneliti dapat menggunakan teori ini untuk memahami dan memahami bagaimana teladan positif dapat digunakan untuk mendorong perilaku yang diinginkan, dan keterlibatan kognitif, serta mendukung perubahan sosial.
Konsep dan Prinsip Utama Teori Pembelajaran Sosial
Untuk mendapatkan lebih banyak wawasan tentang teori pembelajaran kognitif dan sosial, penting untuk memahami prinsip-prinsip dan komponen-komponen utamanya.
Konsep Kunci Teori Pembelajaran Sosial
Teori ini didasarkan pada dua konsep psikologi perilaku yang terkenal:
Teori pengkondisian, yang dikembangkan oleh psikolog Amerika B.F. Skinner menggambarkan konsekuensi dari suatu respons atau tindakan yang mempengaruhi kemungkinan terulangnya tindakan tersebut. Hal ini mengacu pada penggunaan penghargaan dan hukuman untuk mengendalikan perilaku manusia. Ini adalah teknik yang digunakan dalam segala hal mulai dari membesarkan anak hingga pelatihan AI.
Teori Pengkondisian Klasik, yang dikembangkan oleh psikolog Rusia Ivan Pavlov, mengacu pada menghubungkan dua rangsangan dalam pikiran pelajar untuk menciptakan hubungan dengan dampak fisik.
Ia mulai memandang kepribadian sebagai proses interaksi antara tiga kuantitas: (1) Lingkungan - (2) Perilaku - (3) Psikologis proses perkembangan seorang individu.
Ia menemukan bahwa dengan menggunakan tes boneka boho, anak-anak ini mengubah perilaku mereka tanpa memerlukan imbalan atau perhitungan sebelumnya. Pembelajaran terjadi sebagai hasil observasi dan bukan penguatan, seperti pendapat para behavioris pada saat itu. Penjelasan para behavioris sebelumnya tentang pembelajaran stimulus-respons, menurut Bandura, terlalu sederhana dan tidak cukup untuk menjelaskan seluruh perilaku dan emosi manusia.
Prinsip Teori Pembelajaran Sosial
Berdasarkan kedua konsep tersebut, serta penelitian empiris, Bandura mengajukan dua prinsip pembelajaran sosial:
#1. Belajar dari observasi atau stereotip
Teori pembelajaran sosial terdiri dari empat komponen:
Perhatian
Jika kita ingin mempelajari sesuatu, kita harus mengarahkan pikiran kita. Demikian pula, setiap gangguan dalam konsentrasi mengurangi kemampuan belajar melalui observasi. Anda tidak akan bisa belajar dengan baik jika Anda mengantuk, lelah, perhatiannya terganggu, mabuk, bingung, sakit, takut, atau hiper. Demikian pula, kita sering kali terganggu ketika ada rangsangan lain.
retensi
Kemampuan untuk mengingat apa yang menjadi fokus perhatian kita. Kita mengingat apa yang kita lihat dari model dalam bentuk rangkaian gambaran mental atau deskripsi verbal; dengan kata lain, orang mengingat apa yang mereka lihat. Ingat dalam bentuk gambar dan bahasa agar dapat kita keluarkan dan gunakan pada saat kita memerlukannya. Orang-orang akan mengingat hal-hal yang memberikan kesan besar pada mereka untuk jangka waktu yang lama.
Pengulangan
Setelah memberikan perhatian dan retensi, individu akan menerjemahkan gambaran mental atau deskripsi linguistik ke dalam perilaku aktual. Kemampuan kita dalam meniru akan meningkat jika kita mengulangi apa yang telah kita amati dengan tindakan nyata; orang tidak dapat mempelajari apa pun tanpa latihan. Di sisi lain, membayangkan diri kita memanipulasi suatu perilaku akan meningkatkan peluang kita untuk mengulanginya.
Motivasi
Ini adalah aspek penting dalam mempelajari operasi baru. Kita mempunyai model yang menarik, ingatan, dan kemampuan meniru, namun kita tidak akan bisa belajar kecuali kita mempunyai alasan untuk meniru perilaku tersebut. menjadi efisien. Bandura menyatakan dengan tegas mengapa kita termotivasi:
A. Ciri utama behaviorisme tradisional adalah penguatan di masa lalu.
B. Penguatan dijanjikan sebagai hadiah fiktif.
C. Penguatan implisit, fenomena dimana kita melihat dan mengingat pola yang diperkuat.
D. Penalti di masa lalu.
e. Hukuman telah dijanjikan.
F. Hukuman yang tidak disebutkan secara eksplisit.
# 2. Kondisi mental sangat penting
Menurut Bandura, faktor lain selain penguatan lingkungan berdampak pada perilaku dan pembelajaran. Menurutnya, penguatan internal adalah suatu jenis penghargaan yang berasal dari dalam diri seseorang dan mencakup sensasi kebanggaan, kepuasan, dan prestasi. Ini menghubungkan teori pembelajaran dan perkembangan kognitif dengan berfokus pada ide dan persepsi internal. Meskipun teori pembelajaran sosial dan teori perilaku sering tercampur dalam buku, Bandura menyebut metodenya sebagai "pendekatan kognitif sosial dalam pembelajaran" untuk membedakannya dari metode lain.
# 3. Kontrol diri
Pengendalian diri adalah proses mengendalikan perilaku kita, inilah mekanisme kerja yang membentuk kepribadian kita masing-masing. Dia menyarankan tiga tindakan berikut:
- Observasi diri: Kita sering kali mempunyai kendali atas perilaku kita ketika kita memeriksa diri sendiri dan tindakan kita.
- Penilaian yang disengaja: Kami membandingkan apa yang kami amati dengan kerangka acuan. Misalnya, kita sering menilai perilaku kita dengan membandingkannya dengan norma-norma sosial yang diterima, seperti kode moral, gaya hidup, dan panutan. Alternatifnya, kami dapat menetapkan kriteria kami, yang mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dari norma industri.
- Fungsi umpan balik mandiri: Kita akan menggunakan fungsi umpan balik diri untuk memberi penghargaan pada diri kita sendiri jika kita senang membandingkan diri kita dengan standar kita. Kita juga cenderung menggunakan fungsi umpan balik diri untuk menghukum diri sendiri jika kita tidak puas dengan hasil perbandingan tersebut. Keterampilan refleksi diri ini dapat ditunjukkan dalam berbagai cara, seperti menikmati semangkuk pho sebagai hadiah, menonton film bagus, atau merasa nyaman dengan diri sendiri. Alternatifnya, kita akan menderita kesakitan dan mengutuk diri kita sendiri dengan kebencian dan ketidakpuasan.
Terkait:
Penerapan Teori Pembelajaran Sosial
Peran Guru dan Teman Sebaya dalam Memfasilitasi Pembelajaran Sosial
Dalam pendidikan, pembelajaran sosial terjadi ketika siswa mengamati guru atau teman sebayanya dan meniru perilaku mereka untuk mempelajari keterampilan baru. Hal ini memberikan kesempatan bagi pembelajaran untuk terjadi dalam berbagai situasi dan pada berbagai tingkatan, yang semuanya sangat bergantung pada motivasi.
Agar siswa dapat menerapkan keterampilan yang baru diperoleh dan memperoleh pengetahuan yang bertahan lama, mereka perlu memahami manfaat mencoba sesuatu yang baru. Oleh karena itu, sering kali merupakan ide bagus untuk menggunakan penguatan positif sebagai dukungan pembelajaran bagi siswa.
Di dalam kelas, teori pembelajaran sosial dapat diterapkan dengan cara berikut:
- Mengubah cara kita mengajar
- gamification
- Instruktur memanfaatkan insentif untuk meningkatkan pembelajaran yang termotivasi secara intrinsik
- Membina tali silaturahmi dan silaturahmi antar siswa
- Evaluasi sejawat, pengajaran sejawat, atau pendampingan sejawat
- Presentasi atau video yang dibuat oleh siswa
- Mengenali dan memberi penghargaan kepada siswa yang menunjukkan perilaku yang diinginkan
- Diskusi
- Permainan peran atau sandiwara video buatan siswa
- Memantau penggunaan media sosial
Lingkungan Tempat Kerja dan Organisasi
Dunia usaha dapat menerapkan pembelajaran sosial dalam berbagai cara. Ketika strategi pembelajaran sosial diterapkan secara organik ke dalam kehidupan sehari-hari, strategi tersebut dapat menjadi metode pembelajaran yang lebih efisien. Orang-orang yang belajar paling baik di lingkungan sosial juga bisa mendapatkan manfaat besar dari pembelajaran sosial, yang merupakan bonus bagi bisnis yang ingin menerapkan konsep pembelajaran ini dalam angkatan kerja mereka.
Ada banyak pilihan untuk mengintegrasikan pembelajaran sosial ke dalam pembelajaran perusahaan, yang masing-masing memerlukan tingkat upaya yang berbeda-beda.
- Belajar dalam kolaborasi.
- Peroleh Pengetahuan melalui Pembuatan Ide
- Sebagai contoh, perbandingan standar Kepemimpinan
- Interaksi media sosial
- Bagikan melalui Web
- Pertukaran Pembelajaran Sosial
- Manajemen pengetahuan untuk pembelajaran sosial
- Melibatkan sumber daya pendidikan
Bagaimana Membangun Program Pelatihan yang Efektif Menggunakan Teori Pembelajaran Sosial
Pembelajaran sosial terjadi di tempat kerja ketika individu mengamati rekan kerja mereka dan memperhatikan apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya. Oleh karena itu, pertimbangan-pertimbangan berikut harus dilakukan untuk mengembangkan program pelatihan yang efektif dengan menerapkan teori sosial seefektif mungkin:
- Dorong orang untuk berbagi perspektif, konsep, anekdot, dan pengalaman unik mereka.
- Membangun jaringan mentoring di dalam komunitas
- Memperluas pengetahuan dengan membangun ruang kerja di mana karyawan dapat berkomunikasi dan bertukar ide mengenai berbagai topik, dan menciptakan visi untuk masa depan
- Promosikan kerja sama proaktif lebih sering, saling meminta dan menerima bantuan, meningkatkan kerja tim, dan berbagi pengetahuan.
- Atasi masalah dengan segera.
- Memotivasi sikap mendengarkan orang lain saat mereka menjawab pertanyaan mereka.
- Jadikan mentor dari pekerja berpengalaman untuk membantu karyawan baru.
Pengambilan Kunci
💡 Jika Anda mencari alat pendidikan terbaik yang membantu membuat proses pembelajaran lebih menarik dan mengasyikkan, kunjungi AhaSlides segera. Ini adalah aplikasi sempurna untuk pembelajaran interaktif dan kolaboratif, tempat pelajar belajar dari berbagai keterlibatan kognitif seperti kuis, curah pendapat, dan debat.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa gagasan pokok teori pembelajaran sosial?
Menurut teori pembelajaran sosial, orang memperoleh keterampilan sosial dengan mengamati dan meniru tindakan orang lain. Cara paling sederhana bagi anak untuk mempelajari perilaku sosial, terutama pada anak yang lebih kecil, adalah melalui observasi dan pengawasan orang tua atau tokoh penting lainnya.
Apa saja 5 teori pembelajaran sosial?
Albert Bandura Bandura, yang mengembangkan gagasan teori pembelajaran sosial, mengemukakan bahwa pembelajaran terjadi ketika lima hal terjadi:
Observasi
Perhatian
retensi
Reproduksi
Motivasi
Apa perbedaan antara Skinner dan Bandura?
Bandura (1990) mengembangkan teori determinisme timbal balik, yang menolak teori Skinner yang menyatakan bahwa perilaku semata-mata ditentukan oleh lingkungan dan berpendapat bahwa perilaku, konteks, dan proses kognitif berinteraksi satu sama lain, memengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain pada saat yang bersamaan.
Ref: Cukup Psikologi