Konsep burnout menjadi lebih umum belakangan ini. Setelah wabah COVID-19, orang-orang merasa lelah menghadapi stres yang terus-menerus di tempat kerja atau menjalani kehidupan pribadi.
Dengan banyaknya rumor yang beredar, tahukah Anda apa yang dimaksud dengan "burnout"? Apa yang dapat Anda lakukan ketika Anda kelelahan, atau bagaimana memulihkannya? Mari jelajahi 5 langkah yang dapat Anda ambil untuk memulai pemulihan penuh.
Daftar Isi
- Apakah Anda Benar-Benar Kelelahan?
- Bagaimana Memulihkan dari Kelelahan?
- Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Pemulihan Penuh?
- 3 Tips untuk Membangun Ketahanan terhadap Burnout
Apakah Anda Benar-Benar Kelelahan?
Menentukan apakah Anda mengalami kelelahan atau hanya stres sementara sangatlah penting. Setiap kondisi memerlukan pendekatan yang berbeda.
Jadi, apa itu kelelahan? Pemadaman adalah keadaan kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh stres yang berkepanjangan dan berlebihan. Ini biasanya terjadi ketika Anda merasa kewalahan, terlalu banyak bekerja, dan diremehkan, membuat Anda merasa lelah dan tidak mampu memenuhi tuntutan terus-menerus.
Karakteristik utama dari kelelahan meliputi:
- Kelelahan: Merasa lelah dan terkuras hampir sepanjang waktu, baik secara fisik maupun emosional. Kelelahan ini sering kali menetap bahkan setelah istirahat.
- Sinisme dan Detasemen: Kehilangan minat pada pekerjaan atau aktivitas yang dulunya bermanfaat atau menyenangkan. Rasa keterpisahan dari pekerjaan dan rekan kerja adalah hal biasa.
- Perasaan Tidak Efektif: Perasaan sia-sia atau gagal, perasaan bahwa tidak ada yang Anda lakukan yang membuat perbedaan atau dihargai.
Pastikan apa yang Anda alami sesuai dengan deskripsi kelelahan. Ini adalah langkah prasyarat utama menuju pemulihan.
Bagaimana Memulihkan dari Kelelahan?
Pemulihan dari kelelahan adalah proses bertahap yang membutuhkan kesabaran, rasa sayang pada diri sendiri, dan komitmen untuk membuat perubahan positif dalam hidup Anda. Ini melibatkan evaluasi ulang prioritas Anda, menetapkan tujuan yang realistis, dan menerapkan praktik perawatan diri.
Inilah perjalanan 5 langkah menuju pemulihan dari kelelahan:
#1 Akui dan Terima Perasaan Anda
Langkah pertama dalam pemulihan adalah mengakui bahwa Anda mengalami kelelahan. Pengakuan ini sangat penting karena menjadi landasan bagi perubahan yang diperlukan.
Mengakui kelelahan berarti Anda siap untuk mulai mengatasi masalah mendasar yang menyebabkan keadaan ini. Ini adalah momen ketika Anda beralih dari menahan stres sebagai bagian hidup yang tidak dapat dihindari menjadi secara aktif mencari solusi dan strategi untuk perubahan.
Penerimaan ini membuka pintu untuk menjajaki pilihan dukungan, apakah itu berbicara dengan supervisor tentang stres terkait pekerjaan, mencari bantuan profesional dari terapis, atau menerapkan perubahan gaya hidup. Menyadari kelelahan adalah langkah pertama, dan mungkin yang paling penting, dalam memulai perjalanan menuju pemulihan, kesehatan, dan kesejahteraan.
#2 Cari Dukungan
Jangan mencoba mengatasi kelelahan sendirian. Hubungi keluarga, teman, atau kolega untuk mendapatkan dukungan emosional. Berbicara dengan orang yang Anda percayai tentang perasaan dan pengalaman Anda dapat memberikan perspektif segar, nasihat praktis, dan kenyamanan sederhana karena mengetahui bahwa Anda tidak sendirian dalam perjuangan Anda.
Dalam konteks profesional, pertimbangkan untuk berbicara dengan mentor, perwakilan SDM, atau supervisor yang Anda percaya. Jika kelelahan parah, mencari bantuan dari ahli kesehatan mental dapat memberi Anda strategi pemulihan yang disesuaikan.
#3 Tetapkan Batasan dan Belajar Mengatakan Tidak
Salah satu penyebab umum kelelahan adalah komitmen yang berlebihan. Nilai tanggung jawab Anda saat ini dan identifikasi area di mana Anda dapat menetapkan batasan. Belajarlah untuk mengatakan tidak pada tugas atau kewajiban tambahan yang akan menambah stres Anda. Prioritaskan beban kerja Anda dan fokus pada tugas-tugas yang penting dan memuaskan.
Mulailah dengan melihat secara komprehensif komitmen pribadi dan profesional Anda. Apakah ada tugas atau peran yang menguras energi Anda atau menyita waktu Anda secara tidak proporsional? Pertimbangkan hal mana yang penting dan mana yang berpotensi didelegasikan, diminimalkan, atau dihilangkan.
#4 Terapkan Teknik Pengurangan Stres
Gabungkan praktik pengurangan stres ke dalam rutinitas harian Anda. Terlibat dalam meditasi kesadaran bisa sangat bermanfaat, karena membantu memusatkan pikiran Anda dan mengurangi perenungan yang sering kali menyertai stres. Hanya beberapa menit penuh perhatian setiap hari dapat menurunkan tingkat stres secara signifikan dan meningkatkan rasa sejahtera Anda secara keseluruhan.
Latihan pernapasan dalam adalah alat lain yang sederhana namun ampuh. Latihan ini dapat dilakukan hampir di mana saja dan hanya memerlukan beberapa menit untuk membantu menenangkan pikiran dan mengurangi ketegangan pada tubuh. Teknik seperti metode pernapasan 4-7-8 atau pernapasan diafragma dikenal karena efek menenangkannya.
Yoga menggabungkan postur fisik, pengendalian pernapasan, dan meditasi untuk memberikan pendekatan holistik untuk menghilangkan stres. Latihan teratur dapat meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, keseimbangan, dan kejernihan mental, yang semuanya berkontribusi pada pengurangan stres.
Selain itu, olahraga teratur juga merupakan pereda stres yang ampuh. Aktivitas seperti berjalan kaki, berlari, berenang, atau bersepeda tidak hanya meningkatkan kebugaran fisik tetapi juga meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala kecemasan dan depresi, berkat pelepasan endorfin, yang sering disebut sebagai hormon 'perasaan baik' alami dalam tubuh.
#5 Evaluasi Kembali dan Sesuaikan Gaya Hidup Anda
Perhatikan lebih dekat pilihan gaya hidup Anda dan secara keseluruhan keseimbangan kehidupan kerja. Pastikan Anda cukup tidur, makan makanan seimbang, dan meluangkan waktu untuk aktivitas senggang dan hobi. Pertimbangkan apakah ada perubahan jangka panjang yang perlu dilakukan dalam kehidupan profesional Anda, seperti perubahan pekerjaan, pengurangan jam kerja, atau pendekatan kerja yang berbeda.
Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Pemulihan Penuh?
Durasi pemulihan penuh dari kelelahan sangat bervariasi dari orang ke orang. Hal ini bergantung pada berbagai faktor termasuk tingkat keparahan kelelahan, keadaan individu, strategi yang digunakan untuk pemulihan, dan kesehatan serta ketahanan individu secara keseluruhan.
Berikut beberapa pertimbangan umum:
- Kerasnya: Waktu pemulihan sering kali berkorelasi dengan tingkat keparahan dan durasi kelelahan. Jika gejala kelelahan relatif ringan dan ditangani sejak dini, pemulihan bisa lebih cepat, mungkin dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan. Dalam kasus kelelahan yang parah, di mana seseorang mungkin mengalami kelelahan fisik dan mental yang parah, pemulihannya bisa memakan waktu beberapa bulan atau bahkan lebih lama.
- Keadaan Individu: Keadaan pribadi, seperti lingkungan kerja, tanggung jawab keluarga, dan keberadaan jaringan pendukung, memainkan peran penting dalam waktu pemulihan. Lingkungan yang mendukung dan pengertian dapat memfasilitasi pemulihan lebih cepat.
- Faktor Kesehatan dan Gaya Hidup: Kesehatan umum dan kebiasaan gaya hidup berdampak pada proses pemulihan. Individu dengan kondisi kesehatan mendasar atau kebiasaan gaya hidup tidak sehat (seperti pola makan yang buruk, kurang olahraga, atau masalah tidur) mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk pulih.
- Strategi Pemulihan: Efektivitas strategi dan pengobatan yang digunakan dapat mempengaruhi durasi pemulihan. Hal ini mencakup kemampuan untuk melakukan perubahan gaya hidup yang diperlukan, mencari bantuan profesional, dan menerapkan teknik manajemen stres yang efektif.
- Komitmen terhadap Pemulihan: Komitmen individu untuk secara aktif terlibat dalam praktik pemulihan, seperti menetapkan batasan, mempraktikkan perawatan diri, dan kemungkinan membuat perubahan signifikan dalam hidup atau pekerjaan, sangatlah penting.
3 Tips untuk Membangun Ketahanan terhadap Burnout
Terapkan ketiga strategi ini untuk memperkuat kemampuan menangani stres dan mengurangi kemungkinan mengalami kelelahan.
- Kembangkan Strategi Mengatasi yang Sehat: Memiliki seperangkat mekanisme koping yang sehat ketika stres muncul. Hal ini dapat mencakup praktik kesadaran seperti meditasi dan latihan pernapasan dalam, serta latihan fisik secara teratur.
- Memperkuat Jaringan Dukungan Sosial: Kembangkan hubungan dengan keluarga, teman, dan kolega yang dapat memberikan dukungan emosional dan pengertian. Memiliki orang untuk diajak bicara dan berbagi pengalaman dapat mengurangi perasaan kewalahan secara signifikan.
- Prioritaskan Perawatan Diri dan Tetapkan Batasan: Perawatan diri adalah komponen penting dari ketahanan. Artinya, memprioritaskan tidur yang cukup, mengonsumsi makanan seimbang, dan meluangkan waktu untuk bersantai dan memulihkan tenaga. Belajar menetapkan batasan dalam kehidupan pribadi dan profesional adalah aspek penting lainnya.
Membungkus!
Lantas, bagaimana cara memulihkan kelelahan? Perlu proses yang bertahap. Perbaikan yang cepat atau drastis dapat menyebabkan frustrasi. Kesabaran dan pendekatan holistik dan konsisten dalam mengelola stres dan kesehatan adalah kuncinya. Penting juga untuk tidak terburu-buru kembali ke situasi stres tinggi yang menyebabkan kelelahan, karena hal ini dapat menyebabkan kekambuhan. Pemeriksaan rutin dengan ahli kesehatan atau kesehatan mental dapat membantu mengukur kemajuan dan menyesuaikan strategi pemulihan sesuai kebutuhan.