"Pelatihan Staf itu sulit" - banyak perusahaan merasa kesulitan untuk melatih staf muda, terutama generasi seperti Gen Y (Milenial) dan Gen Z, yang merupakan angkatan kerja dominan pada dekade saat ini dan dekade mendatang. Metode pelatihan tradisional mungkin tidak lagi sejalan dengan preferensi generasi yang paham teknologi.
Jadi, apakah Anda siap untuk mengubah pelatihan staf di organisasi Anda? Berikut adalah model pelatihan 8 langkah tentang cara melatih staf Anda untuk masa depan pekerjaan.
Daftar Isi
- Pentingnya Inovasi Pelatihan Staf pada tahun 2024
- Cara Melatih Staf Anda - Panduan Lengkap (+ Contoh)
- Langkah 1: Pahami Kebutuhan Karyawan Anda
- Langkah 2: Promosikan Pelatihan yang Dipersonalisasi
- Langkah 3: Menerapkan Perangkat Lunak Pelatihan Staf
- Langkah 4: Memanfaatkan Platform E-learning
- Langkah 5: Penilaian Berbasis Gamified
- Langkah 6: Melibatkan Ruang Kolaborasi
- Langkah 7: Mekanisme Umpan Balik Waktu Nyata
- Langkah 8: Bangun Budaya Belajar Berkelanjutan
- Pengambilan Kunci
- Pertanyaan yang Sering Diajukan
Libatkan Staf Anda
Mulailah diskusi yang bermakna, dapatkan umpan balik yang berguna, dan didik staf Anda. Daftar untuk mengikuti kursus gratis AhaSlides Template
🚀 Dapatkan Kuis Gratis☁️
Pentingnya Inovasi Pelatihan Staf pada tahun 2024
Pentingnya inovasi pelatihan staf pada dekade mendatang merupakan topik yang relevan dan tepat waktu, karena dunia kerja sedang mengalami perubahan yang cepat dan besar akibat Revolusi Industri Keempat.
Menurut Forum Ekonomi Dunia, kita perlu memberikan pelatihan ulang kepada lebih dari 1 miliar orang pada tahun 2030, karena 42% keterampilan inti yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang ada diperkirakan akan berubah pada tahun 2022. Oleh karena itu, pelatihan staf harus bersifat inovatif, adaptif, dan responsif. terhadap perubahan kebutuhan dan permintaan tenaga kerja dan pasar.
Cara Melatih Staf Anda - Panduan Lengkap (+ Contoh)
Bagaimana cara melatih staf Anda secara efektif? Berikut adalah model pelatihan 8 langkah untuk membantu Anda mendapatkan pelatihan staf yang menarik dan sukses.
Langkah 1: Pahami Kebutuhan Karyawan Anda
Langkah pertama dalam keberhasilan pelatihan karyawan adalah mempelajari kesenjangan keterampilan di antara karyawan. Dengan mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan karyawan Anda dari pekerjaan mereka, Anda dapat merancang dan memberikan program pelatihan yang relevan, menarik, dan bermanfaat bagi mereka.
Analisis kebutuhan pelatihan adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi kesenjangan antara yang ada saat ini dan yang diinginkan keterampilan dan kemampuan pengetahuandari karyawan Anda. Anda dapat menggunakan berbagai metode, seperti observasi, penilaian, tinjauan dokumentasi, atau benchmarking, untuk mengumpulkan data tentang kinerja karyawan Anda saat ini, kekuatan, kelemahan, dan area yang perlu ditingkatkan.
Langkah 2: Promosikan Pelatihan yang Dipersonalisasi
Pelatihan staf perlu disesuaikan dengan kebutuhan, preferensi, dan tujuan masing-masing pekerja dibandingkan menggunakan pendekatan yang bersifat universal.
Rencana pelatihan yang dipersonalisasidapat meningkatkan motivasi, kepuasan, dan retensi pembelajar, serta meningkatkan hasil dan kinerja pembelajaran. Pelatihan staf dapat memanfaatkan analisis data, pembelajaran adaptif, dan mekanisme umpan balik untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang dipersonalisasi.
Pelatihan staf yang dipersonalisasi tidak semahal yang Anda bayangkan. Menurut artikel SHRM, pembelajaran yang dipersonalisasi menjadi cara untuk menarik bakat dan mengurangi biaya pelatihan.
Misalnya, McDonald's telah cukup berhasil mempromosikan Archways to Opportunity. Program ini membantu karyawan meningkatkan keterampilan bahasa Inggris mereka, memperoleh ijazah sekolah menengah atas, berupaya mencapai gelar sarjana, dan membuat rencana pendidikan dan karier dengan bantuan penasihat karier.
Langkah 3: Menerapkan Perangkat Lunak Pelatihan Staf
Perangkat lunak pelatihan stafadalah alat yang berharga untuk meningkatkan hasil bisnis dengan menerapkan program pendidikan internal yang memajukan pertumbuhan dan retensi karyawan. Semakin banyak organisasi yang menggunakan perangkat lunak ini untuk menyesuaikan situs pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi karyawannya. Ini bisa menjadi bagian dari program pelatihan di tempat kerja yang efektif atau bagian dari orientasi.
Beberapa software pelatihan staf populer yang direkomendasikan oleh para ahli adalah Spiceworks, IBM Talent, Transformation, dan Connecteam.
Langkah 4: Memanfaatkan Platform E-learning
Staf pelatihan perlu memanfaatkan potensi platform e-learninguntuk menawarkan solusi pembelajaran yang fleksibel, mudah diakses, dan hemat biaya. Ini adalah platform yang inklusif dan lebih murah dibandingkan perangkat lunak pelatihan staf. Hal ini memungkinkan staf untuk belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan kecepatan mereka sendiri, serta memberi mereka berbagai format pembelajaran, seperti video, podcast, kuis, permainan, dan simulasi. Mereka juga dapat memfasilitasi kolaborasi, interaksi, dan pembelajaran sejawat di antara staf.
Misalnya, Air Methods, sebuah perusahaan helikopter, menggunakan Amplifire, sistem pembelajaran berbasis cloud, untuk memberikan pelatihan yang dipersonalisasi bagi pilotnya.
Langkah 5: Penilaian Berbasis Gamified
Apa yang memotivasi karyawan dalam bekerja? Apa yang membuat mereka bersedia memperbaiki diri setiap hari? Persaingan internal yang sehat antar karyawan dapat mengatasi permasalahan ini. Tantangannya tidak perlu sulit karena fokus Anda adalah membuat semua orang merasa nyaman dan mendesak untuk melakukan pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan.
Banyak perusahaan saat ini menggunakan gamifikasi di tempat kerja, khususnya dalam program pelatihan karyawan. Misalnya, perusahaan-perusahaan top di Forbes 500 telah menggunakan AhaSlidesuntuk melatih karyawan baru mereka tentang keterampilan kepemimpinan. Program pelatihan terdiri dari serangkaian online kuisdan tantangan yang dihadapi pengusaha. Para peserta pelatihan memperoleh poin, lencana, dan papan peringkat saat mereka menyelesaikan misi dan menerima umpan balik secara real-time dari rekan dan mentor mereka.
Langkah 6: Melibatkan Ruang Kolaborasi
Bagian terfokus dari pelatihan karyawan adalah meningkatkan interaksi dan kolaborasidi antara anggota tim. Banyak tim lintas fungsi memerlukan pelatihan singkat seperti itu sebelum bekerja satu sama lain. Penggunaan furnitur ruang kerja kolaboratif untuk menciptakan ruang kolaborasi fisik bagi staf Anda diyakini akan membawa berbagai manfaat.
Furnitur ruang kerja kolaboratif dirancang untuk memfasilitasi kerja tim, komunikasi, dan kreativitas di antara staf Anda. Misalnya, Anda dapat menggunakan meja, kursi, dan papan tulis modular untuk menciptakan ruang pelatihan yang fleksibel dan mudah beradaptasi yang dapat mengakomodasi berbagai ukuran dan aktivitas kelompok. Anda juga dapat menggunakan furnitur yang ergonomis dan nyaman untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas staf Anda.
Langkah 7: Mekanisme Umpan Balik Waktu Nyata
Memberi dan menerima umpan balik merupakan proses penting tentang cara melatih staf Anda secara efektif. Umpan balik dari peserta pelatihan dan pelatih sangat penting bagi perusahaan untuk menyesuaikan program pelatihan mereka dengan lebih baik dan menciptakan hasil pembelajaran yang lebih baik.
Anda mungkin terkejut bahwa tidak memiliki kemampuan atau keterampilan menciptakan kesenjangan antara karyawan dan organisasi. Kesehatan mental dan keseimbangan kehidupan kerja mungkin menjadi faktornya, dan pengumpulan umpan balik dapat mengantisipasi terjadinya hal-hal negatif. Bagian ini juga berkaitan dengan bayangan kerjafenomena di tempat kerja saat ini, dimana karyawan dipaksa bekerja pada hal yang tidak mereka inginkan.
Aturlah kesempatan yang sering untuk mengumpulkan umpan balik dan, yang lebih penting, berikan ruang yang nyaman bagi staf untuk mengisi formulir umpan balik dan evaluasi mereka. Pemeriksaan tindak lanjut atau pasca pelatihan juga penting; pelatihan berkelanjutan dan lanjutan dapat dilaksanakan segera setelah karyawan tersebut menetap.
Langkah 8: Bangun Budaya Belajar Berkelanjutan
Pelatihan staf perlu menciptakan budaya inovasi dan pembelajaran berkelanjutandalam organisasi, di mana staf didorong dan didukung untuk mencari pengetahuan, keterampilan, dan peluang baru untuk pertumbuhan.
Pelatihan staf jangka panjang dapat menumbuhkan budaya inovasi dan pembelajaran berkelanjutan dengan memberikan insentif, pengakuan, dan penghargaan kepada staf atas pembelajarannya, serta menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di mana staf dapat bereksperimen, gagal, dan belajar dari kesalahan mereka.
Pengambilan Kunci
💡Pelatihan staf yang interaktif dan menarik adalah hal yang dicari oleh perusahaan terkemuka saat ini. Bergabunglah dengan 12 ribu+ komunitas organisasi yang bekerja sama AhaSlidesuntuk memberikan program pelatihan dan pengembangan terbaik bagi karyawannya.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Bagaimana seharusnya Anda melatih karyawan Anda?
Saat melatih karyawan Anda, penting untuk fokus pada soft skill dan hard skill. Dorong karyawan Anda untuk proaktif dan mandiri dalam hal belajar dan bekerja. Berikan mereka alat dan keterampilan untuk menemukan solusi, bereksperimen, dan belajar dari kesalahan mereka.
Bagaimana Anda melatih staf yang ada?
Bagi staf yang ada, pelatihan yang dipersonalisasi dapat menjadi efektif. Rancang pelatihan yang sesuai dengan level, kecepatan, dan gaya belajar mereka. Ide lainnya adalah menerapkan pelatihan silang, yang dapat meningkatkan kolaborasi dan keberagaman dalam tim.
Keterampilan apa yang Anda perlukan untuk melatih staf?
Beberapa keterampilan dasar yang baik untuk pelatihan staf adalah keterampilan komunikasi, presentasi, kepemimpinan, dan teknis.
Ref: HBR | Bernafas | McDonald's