Pandemi ini telah banyak mengubah cara karyawan bekerja dan cara bisnis beroperasi.
Ketika pembatasan telah dicabut, kembali ke kondisi “normal” tidaklah sama karena para pemberi kerja kini menyadari adanya pro dan kontra dalam bekerja dari rumah atau kantor, sehingga melahirkan pendekatan inovatif baru - the model tempat kerja hibrida.
Model hibrida merupakan upaya untuk mendapatkan yang terbaik dari kedua dunia saat kita bertransisi keluar dari era pandemi, namun bagaimana pemilik bisnis dapat mengadopsi norma baru yang fleksibel ini? Kita akan membahasnya pada postingan kali ini.
Daftar Isi
- Apa Itu Model Tempat Kerja Hibrida?
- Apa Berbagai Jenis Model Tempat Kerja Hibrida?
- Manfaat Lingkungan Tempat Kerja Hibrida
- Tantangan Mengelola Tim Hibrida
- Bagaimana Mengadopsi Model Tempat Kerja Hibrida
Lebih Banyak Tips dengan AhaSlides
Terlibat dengan karyawan Anda.
Alih-alih orientasi yang membosankan, mari kita mulai kuis seru untuk menyegarkan hari baru. Daftar gratis dan ambil yang Anda inginkan dari pustaka template!
Ke awan ️
- Lingkungan kerja yang beracun
- Keterampilan Komunikasi Asertif | 5 Kunci Interaksi yang Jelas dan Berdampak
Apa Itu Model Tempat Kerja Hibrida?
Tdia model tempat kerja hybridmerupakan model kombinasi yang merupakan bentuk pekerjaan yang fleksibel, memungkinkan karyawan untuk memilih antara bekerja di kantor atau bekerja jarak jauh (karyawan dapat bekerja dimanapun mereka mau, biasanya bekerja dari rumah).
Waktu bekerja dari jarak jauh dan di kantor akan disepakati oleh kedua belah pihak dan kemudian sebagai peraturan bisnis. Namun, perjanjian ini dapat berubah dari waktu ke waktu tergantung pada faktor lain.
Apa Berbagai Jenis Model Tempat Kerja Hibrida?
Tidak ada aturan pasti tentang model tempat kerja hybrid. Setiap bisnis akan memiliki pilihan untuk menggunakan modelnya untuk mencapai efisiensi kerja tertinggi dan paling cocok untuk karyawan.
Berikut adalah 4 tipe paling umum yang diterapkan perusahaan saat memilih hybrid kerja:
Model tempat kerja hibrid tetap: Manajer akan memutuskan sejumlah karyawan, hari, dan waktu antara bekerja dari jarak jauh dan di kantor, yang juga membuat penjadwalan lebih mudah.
Misalnya, karyawan akan dibagi menjadi dua tim. Satu tim akan bekerja pada hari Selasa dan Jumat, dan tim lainnya akan bekerja pada hari Senin dan Kamis.
Model tempat kerja hybrid yang fleksibel: Karyawan dapat memilih lokasi dan jam kerja mereka berdasarkan prioritas mereka untuk hari itu.
Misalnya, jika mereka perlu fokus pada suatu proyek, mereka mungkin bekerja dari rumah atau di kedai kopi. Ketika mereka membutuhkan rasa kebersamaan, perlu bertemu, bertukar pikiran, mengadakan pertemuan dengan tim atau menghadiri sesi pelatihan, mereka dapat memilih untuk pergi ke kantor.
Model tempat kerja hybrid kantor-pertama: Ini adalah model yang mengutamakan pergi ke kantor. Karyawan harus berada di lokasi tetapi memiliki fleksibilitas untuk memilih beberapa hari dalam seminggu untuk bekerja dari jarak jauh.
Model tempat kerja hybrid jarak jauh pertama: Model ini cocok untuk perusahaan dengan kantor kecil atau tanpa kantor. Karyawan akan bekerja dari jarak jauh sebagian besar waktu dengan kunjungan sesekali ke ruang kerja bersama untuk bersosialisasi, berkolaborasi, dan mengadakan sesi pelatihan.
Manfaat Lingkungan Tempat Kerja Hibrida
Microsoft baru-baru ini merilisnya Indeks Tren Kerja 2022laporan ini, yang menyoroti ekspektasi dan realitas pekerjaan hybrid. Menurut laporan tersebut, angkatan kerja masih dalam tahap transisi, dengan 57% pekerja hybrid mempertimbangkan untuk beralih ke pekerjaan jarak jauh, sementara 51% pekerja jarak jauh sedang mempertimbangkan model kerja hybrid di masa depan.
Survei Talent Drivers LinkedInmeminta anggota untuk memilih faktor terpenting saat mempertimbangkan pekerjaan baru: Hanya dalam 4 bulan, dari Januari hingga Mei 2021, pengaturan kerja yang fleksibel meningkat dari faktor terpenting ketujuh menjadi faktor penting keempat.
Apa yang menarik dari model kerja hybrid? Selain memberikan jadwal kerja yang fleksibel kepada setiap orang, ada banyak manfaat yang dapat ditawarkan:
#1. Meningkatkan Efisiensi Kerja
Secara tradisional 9 hingga 5 model kerja, semua karyawan harus memulai pekerjaannya di kantor. Dengan model kerja hybrid, karyawan memiliki lebih banyak fleksibilitas untuk menyesuaikan waktu kerja mereka demi efisiensi maksimal.
Kemampuan orang untuk menjadi paling produktif pada waktu yang berbeda dalam satu hari bisa sangat bervariasi. Misalnya, beberapa orang akan menjadi paling produktif di pagi hari sementara yang lain akan lebih produktif di malam hari. Belum lagi, berangkat ke kantor mengharuskan karyawan menghabiskan banyak waktu untuk bepergian dan mempersiapkan diri.
#2. Keseimbangan Kehidupan Kerja yang Lebih Baik
Fleksibilitas menjadi alasan mengapa karyawan tertarik pada model tempat kerja hybrid. Fleksibilitas memungkinkan karyawan untuk menemukan keseimbangan dengan lebih mudah tergantung pada laju kehidupan masing-masing orang. Penting agar karyawan itu sendiri merasa proaktif dan memiliki kendali lebih besar atas jadwal kerja hariannya.
Hal ini akan membuat karyawan lebih nyaman dan merasa hidupnya lebih seimbang ketika memiliki waktu untuk melakukan aktivitas lain seperti dekat dengan keluarga atau mengasuh anak.
#3. Batasi Infeksi Penyakit
Bekerja di tempat yang tertutup dapat meningkatkan kemungkinan tertular penyakit, terutama jika penyakit tersebut ditularkan melalui udara. Jadi jika Anda terserang flu, tidak pergi ke tempat kerja akan mengurangi risiko menulari orang lain. Model tempat kerja hybrid memungkinkan sejumlah karyawan di perusahaan memilih untuk bekerja jarak jauh. Siapa pun yang sakit dapat bekerja dari rumah dengan nyaman.
#4. Menghemat Biaya
Dalam model kerja hybrid, beberapa orang berada di kantor pada saat yang bersamaan, yang berarti mereka dapat menghemat biaya sewa kantor besar untuk menampung semua karyawan di perusahaan. Karena peralatan dan alat tulis, menyewa ruang seringkali menjadi salah satu pengeluaran yang paling mahal.
Dengan memikirkan kembali strategi tempat kerja, perusahaan dapat mengurangi biaya secara signifikan. Oleh karena itu, mereka dapat berinvestasi kembali secara efektif dalam menyediakan opsi ruang kerja karyawan, seperti kantor satelit dan ruang kerja bersama yang lebih ringkas.
#5. Merekrut Bakat Tanpa Batas
Dengan model tempat kerja hybrid, perusahaan dapat merekrut talenta dari seluruh dunia dengan keahlian khusus yang sesuai untuk posisi apa pun tanpa mengkhawatirkan keterbatasan tenaga kerja dalam negeri. Hal ini dapat memberi perusahaan keunggulan kompetitif yang signifikan, membantu mereka memasuki pasar baru dan memastikan produktivitas sepanjang waktu.
Tantangan Mengelola Tim Hibrida
Terlepas dari banyak manfaat, organisasi juga menghadapi tantangan tempat kerja hibrida sebagai berikut:
#1. Kurangi Kemampuan Berkomitmen
Bagi banyak bisnis, model hybrid tidak memerlukan banyak aplikasi untuk dapat bekerja dari jarak jauh. Mereka membutuhkan koneksi yang lebih dalam dan cara kerja yang lebih bermakna daripada hanya menggunakan aplikasi sebagai alat komunikasi.
Pengurangan koneksi dengan organisasi berdampak negatif pada pengembangan karir karyawan serta kesehatan mental mereka.
Agar berkelanjutan, model kerja hibrida perlu mengatasi rasa keterputusan ini dengan cara yang praktis, tidak hanya dengan meningkatkan pertemuan online.
#2. Masalah Manajemen & Budaya Perusahaan
Budaya organisasi yang lemah tampaknya tertinggal dan menjadi masalah ketika bisnis menerapkan kerja hibrida. Kurangnya pengawasan langsung menimbulkan rasa tidak percaya antara manajer dan karyawan. Pada saat yang sama, baik karyawan maupun manajer akan merasa lebih stres ketika peningkatan pengawasan disertai dengan tuntutan yang lebih tinggi di tempat kerja.
Program pelatihan dan manajemen dapat memecahkan beberapa masalah sementara, tetapi tidak akan efektif untuk karyawan hibrida.
Bagaimana Mengadopsi Model Tempat Kerja Hibrida
Apakah Anda siap membawa organisasi Anda ke masa depan dengan model tempat kerja hybrid? Transisi ke pekerjaan jarak jauh yang fleksibel adalah peluang yang menarik, namun memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat agar dapat melakukannya dengan benar. Berikut beberapa praktik terbaik sistem kerja hybrid yang dapat Anda ikuti:
# 1. Buat Survei Karyawan
Untuk membangun model Pekerjaan Hibrid yang sesuai untuk perusahaan Anda, bicarakan dengan tenaga kerja Anda untuk mengetahui kebutuhan mereka. Kirimkan survei untuk mendapatkan masukan mengenai keinginan karyawan terhadap model tempat kerja hybrid. Berikut beberapa pertanyaan umum yang dapat Anda rujuk:
- Apa keseimbangan ideal Anda antara pekerjaan jarak jauh dan pekerjaan berbasis kantor?
- Jika Anda dapat bekerja dari jarak jauh (dari rumah), berapa hari dalam seminggu yang akan Anda pilih?
- Jika Anda dapat memiliki ruang kerja lain yang lebih dekat dengan rumah, apakah Anda lebih suka pindah ke sana daripada ke kantor?
- Apakah Anda memiliki semua alat digital untuk melakukan pekerjaan Anda di mana pun Anda berada?
- Alat digital tambahan apa yang Anda pikir Anda butuhkan?
- Apa yang membuat Anda khawatir tentang pekerjaan hybrid?
Setelah menganalisis hasil survei, organisasi akan memahami kebutuhan akan model kerja hybrid di perusahaan Anda dan mulai menyesuaikan model mereka.
Buat Polling Interaktif di 1-Menit
Dengan AhaSlides, Anda dapat membuat jajak pendapat interaktif dan menanyakannya secara langsung untuk mengukur pendapat saat itu juga.
# 2. Komunikasikan Visi
Uraikan dengan jelas arti model hibrid bagi organisasi Anda. Jelaskan berbagai pilihan jadwal yang sedang dipertimbangkan (misalnya 2-3 hari di kantor per minggu).
Tekankan tujuan untuk meningkatkan fleksibilitas, otonomi, dan keseimbangan kehidupan kerja bagi karyawan. Jelaskan bagaimana hal ini mendukung menarik dan mempertahankan talenta terbaik.
Diskusikan juga tujuan bisnis, seperti peningkatan produktivitas, kolaborasi, dan sumber bakat dari wilayah geografis yang lebih luas.
Bagikan data yang relevan dari program percontohan atau perusahaan lain yang telah meraih kesuksesan dengan model hibrid. Tolok ukur terhadap tingkat adopsi industri.
#3. Mendirikan Teknologi Tempat Kerja Hibrida
Perusahaan perlu berinvestasi dalam teknologi untuk memenuhi model kerja hibrida, seperti alat komunikasi, alat delegasi, dan peralatan untuk rapat yang efektif. Kemudian tetapkan praktik komunikasi terbaik di seluruh perusahaan dan dorong para pemimpin tim untuk menetapkan pedoman yang jelas dengan karyawan mereka.
Buat jadwal kantor untuk mengatur jumlah karyawan yang dibutuhkan di tempat kerja dan memberikan fleksibilitas kepada karyawan.
# 4. Berinvestasi dalam budaya perusahaan
Perkuat budaya perusahaan Anda. Ini sangat penting untuk keberhasilan efektivitas model kerja hibrida ketika semua orang tidak bekerja di ruang tetap yang sama, dan tidak diketahui apa yang dilakukan setiap orang.
Selain mendengarkan karyawan, lakukan beberapa aktivitas komunikasi online satu sama lain secara berkala, dan cari waktu dalam seminggu sehingga semua orang di perusahaan dapat hadir pada waktu yang sama secara online. Atau Anda bisa mengatur game membangun tim virtualdan curah pendapat virtual.
# 5. Kumpulkan umpan balik terus menerus
Ingatlah untuk mengumpulkan umpan balik karyawan saat membangun model kerja hybrid untuk perusahaan Anda. Periksa secara teratur untuk meninjau kinerja mereka dan menghilangkan kebingungan yang timbul. Pastikan untuk menyediakan berbagai cara bagi karyawan untuk menyampaikan pemikiran mereka.
Misalnya, Anda dapat mengirimkan polling harian ke seluruh karyawan saat standup.
Final Thoughts
Meskipun penerapan model tempat kerja hybrid menghadirkan kompleksitas baru, manfaat berupa peningkatan fleksibilitas, produktivitas, dan keterlibatan menjadikan upaya ini sepadan dengan upaya organisasi yang melakukannya dengan benar.
Dengan perencanaan dan alat yang tepat, tempat kerja hybrid dapat memberikan energi bagi organisasi Anda untuk mencapai pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang di dunia kerja pascapandemi. Masa depan masih belum tertulis, jadi mulailah menulis kisah sukses hybrid Anda sendiri hari ini.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa yang dimaksud dengan strategi tempat kerja hybrid?
Strategi tempat kerja hibrid adalah rencana perusahaan mengenai cara menerapkan model kerja hibrid, di mana karyawan menghabiskan sebagian waktu bekerja di kantor dan sebagian lagi bekerja jarak jauh.
Apa contoh model hybrid?
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana organisasi menerapkan model tempat kerja hybrid:
- 3 hari di kantor, 2 hari jarak jauh: Perusahaan seperti Microsoft, Amazon, dan Ford telah menerapkan jadwal di mana karyawan menghabiskan 3 hari setiap minggunya bekerja dari kantor dan 2 hari sisanya bekerja dari jarak jauh.
- 2-3 hari di kantor secara fleksibel: Banyak perusahaan memperbolehkan karyawan memilih 2-3 hari untuk masuk kantor setiap minggunya, namun fleksibel mengenai hari mana yang tepat berdasarkan kebutuhan tim dan preferensi karyawan.
Apa saja 4 pilar kerja hybrid?
Keempat pilar tersebut mencakup pemberdayaan teknologi yang penting, pedoman kebijakan, pertimbangan ruang kerja praktis, dan perubahan budaya yang diperlukan untuk menerapkan pengaturan kerja hybrid yang berkelanjutan. Melakukan keempat elemen dengan benar penting untuk mengoptimalkan fleksibilitas, produktivitas, dan kepuasan karyawan dalam model hybrid.