Maria menatap ke luar jendela, merasa bosan.
Saat guru sejarahnya mengoceh tentang tanggal lain yang tidak relevan, pikirannya mulai melayang. Apa gunanya mengingat fakta jika dia tidak pernah mengerti mengapa hal itu terjadi?
Pembelajaran berbasis inkuiri, sebuah teknik yang memicu hasrat alami manusia untuk memahami dunia, dapat menjadi metode pengajaran yang bagus untuk membantu siswa seperti Maria.
Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat apa itu pembelajaran berbasis inkuiri dan memberikan beberapa tips bagi guru untuk menerapkannya di kelas.
Daftar Isi
- Apa itu Pembelajaran Berbasis Inkuiri?
- Contoh Pembelajaran Berbasis Inkuiri
- 4 Jenis Pembelajaran Berbasis Inkuiri
- Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri
- Pengambilan Kunci
- Pertanyaan yang Sering Diajukan
Tips Pengelolaan Kelas
Libatkan Siswa Anda
Mulailah diskusi yang bermakna, dapatkan umpan balik yang bermanfaat, dan didik siswa Anda. Daftar untuk mengikuti kursus gratis AhaSlides Template
🚀 Dapatkan Kuis Gratis☁️
Apa itu Pembelajaran Berbasis Inkuiri?
"Katakan padaku dan aku lupa, tunjukkan padaku dan aku ingat, libatkan aku dan aku mengerti."
Pembelajaran berbasis inkuiri merupakan metode pengajaran yang menempatkan siswa sebagai pusat proses pembelajaran. Daripada diberikan informasi, siswa akan secara aktif mencarinya melalui eksplorasi dan analisis bukti sendiri.
Beberapa aspek kunci dari pembelajaran berbasis inkuiri meliputi:
• Pertanyaan siswa:Siswa berperan aktif dalam bertanya, menganalisis, dan memecahkan masalah, bukan sekedar menerima informasi. Pelajaran disusun berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang menarik dan terbuka yang diselidiki oleh siswa.
• Berpikir mandiri:Siswa membangun pemahaman mereka sendiri ketika mereka mengeksplorasi topik. Guru lebih berperan sebagai fasilitator dibandingkan dosen. Pembelajaran otonom ditekankan pada instruksi langkah demi langkah.
• Eksplorasi fleksibel:Mungkin terdapat beberapa jalur dan solusi yang dapat ditemukan oleh siswa sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Proses eksplorasi lebih diutamakan daripada “benar”.
• Investigasi kolaboratif:Siswa sering bekerja sama untuk memeriksa masalah, mengumpulkan dan mengevaluasi informasi, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti. Pembelajaran peer-to-peer dianjurkan.
• Memberi arti:Siswa terlibat dalam aktivitas langsung, penelitian, analisis data, atau eksperimen untuk menemukan jawaban. Pembelajaran berkisar pada membangun pemahaman pribadi, bukan menghafal.
Contoh Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Ada berbagai skenario kelas yang dapat menggabungkan pembelajaran berbasis inkuiri ke dalam perjalanan belajar siswa. Mereka memberi siswa tanggung jawab atas proses pembelajaran melalui bertanya, meneliti, menganalisis, berkolaborasi dan menyajikan kepada orang lain.
- Eksperimen sains - Siswa merancang eksperimen mereka sendiri untuk menguji hipotesis dan mempelajari metode ilmiah. Misalnya menguji apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
- Proyek peristiwa terkini - Siswa memilih isu terkini, melakukan penelitian dari berbagai sumber, dan menyajikan kemungkinan solusi di depan kelas.
- Investigasi sejarah - Siswa mengambil peran sejarawan dengan melihat sumber-sumber primer untuk membentuk teori tentang peristiwa sejarah atau periode waktu.
- Lingkaran Sastra - Kelompok kecil masing-masing membaca cerita pendek atau buku yang berbeda, kemudian mengajar kelas tentang hal tersebut sambil mengajukan pertanyaan diskusi.
- Penelitian lapangan - Siswa mengamati fenomena di luar seperti perubahan ekologi dan menulis laporan ilmiah yang mendokumentasikan temuan mereka.
- Kompetisi debat - Siswa meneliti kedua sisi suatu isu, membentuk argumen berbasis bukti dan mempertahankan posisi mereka dalam debat terpandu.
- Proyek kewirausahaan - Siswa mengidentifikasi masalah, bertukar pikiran tentang solusi, mengembangkan prototipe, dan menyampaikan ide mereka ke panel seolah-olah di acara TV startup.
- Kunjungan lapangan virtual - Dengan menggunakan video dan peta online, siswa memetakan jalur eksplorasi untuk mempelajari lingkungan dan budaya yang jauh.
4 Jenis Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Jika Anda ingin memberi siswa Anda lebih banyak pilihan dan kebebasan dalam belajar, Anda mungkin menemukan empat model pembelajaran berbasis inkuiri ini berguna.
💡 Permintaan Konfirmasi
Pada pembelajaran berbasis inkuiri jenis ini, siswa mengeksplorasi suatu konsep melalui kegiatan langsung untuk menguji dan mendukung hipotesis atau penjelasan yang ada.
Hal ini membantu siswa memantapkan pemahamannya terhadap konsep yang dipimpin oleh guru. Ini mencerminkan proses ilmiah secara terarah.
💡 Pertanyaan Terstruktur
Dalam inkuiri terstruktur, siswa mengikuti prosedur yang disediakan atau serangkaian langkah yang diberikan oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru melalui eksperimen atau penelitian.
Ini menyediakan perancah untuk memandu penyelidikan siswa dengan beberapa dukungan guru.
💡 Pertanyaan Terpandu
Dengan inkuiri terbimbing, siswa mengerjakan pertanyaan terbuka dengan menggunakan sumber daya dan pedoman yang disediakan guru untuk merancang penyelidikan mereka sendiri dan melakukan penelitian.
Mereka diberikan sumber daya dan pedoman untuk merancang eksplorasi mereka sendiri. Guru tetap memfasilitasi prosesnya tetapi siswa mempunyai kebebasan lebih dibandingkan inkuiri terstruktur.
💡 Pertanyaan Terbuka
Inkuiri terbuka memungkinkan siswa untuk mengidentifikasi topik yang mereka minati, mengembangkan pertanyaan penelitian mereka sendiri, dan merancang prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis data guna menjawab pertanyaan mandiri.
Hal ini meniru penelitian dunia nyata dengan cara yang paling autentik karena siswa secara mandiri menjalankan seluruh proses mulai dari mengidentifikasi topik yang diminati hingga mengembangkan pertanyaan dengan keterlibatan guru yang minimal. Namun hal tersebut memerlukan kesiapan perkembangan yang paling besar dari siswa.
Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Ingin bereksperimen dengan teknik pembelajaran berbasis inkuiri di kelas Anda? Berikut beberapa tip untuk mengintegrasikannya dengan lancar:
#1. Mulailah dengan pertanyaan/masalah yang menarik
Cara terbaik untuk memulai pelajaran berbasis inkuiri adalah dengan ajukan pertanyaan terbuka. Mereka memicu rasa ingin tahu dan menyiapkan panggung untuk eksplorasi.
Agar siswa lebih memahami konsepnya, buatlah beberapa pertanyaan pemanasan terlebih dahulu. Topiknya bisa apa saja, tetapi intinya adalah untuk merangsang otak mereka dan memungkinkan siswa untuk menjawab dengan bebas.
Nyalakan Ide Tanpa Batas dengan AhaSlides
Memberdayakan keterlibatan siswa dengan AhaSlides'fitur terbuka. Kirim, pilih, dan simpulkan dengan mudah🚀
Ingatlah untuk cukup fleksibel. Beberapa kelas memerlukan lebih banyak bimbingan daripada yang lain, jadi alihkan strategi Anda dan sesuaikan agar penyelidikan tetap berjalan.
Setelah siswa terbiasa dengan formatnya, saatnya melanjutkan ke langkah berikutnya👇
#2. Berikan waktu untuk penelitian siswa
Berikan siswa kesempatan untuk menyelidiki sumber daya, melakukan eksperimen, dan berdiskusi untuk menjawab pertanyaan mereka.
Anda dapat memberikan panduan tentang keterampilan seperti membentuk hipotesis, merancang prosedur, mengumpulkan/menganalisis data, menarik kesimpulan, dan kolaborasi rekan.
Mendorong kritik dan perbaikan dan membiarkan siswa merevisi pemahaman mereka berdasarkan temuan baru.
#3. Mendorong diskusi
Siswa belajar dari sudut pandang satu sama lain melalui berbagi penemuan dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Dorong mereka untuk berbagi ide dengan teman sebayanya dan mendengarkan pandangan berbeda dengan pikiran terbuka.
Tekankan proses dibandingkan produk - Bimbing siswa untuk menghargai perjalanan penyelidikan dibandingkan hasil akhir atau jawaban.
#4. Periksa secara teratur
Menilai pemahaman siswa tentang pengetahuan yang berkembang melalui diskusi, refleksi, dan pekerjaan yang sedang berjalan untuk membentuk pengajaran.
Susun pertanyaan seputar masalah yang relevan dengan kehidupan siswa untuk menjalin hubungan di dunia nyata dan meningkatkan keterlibatan.
Setelah siswa sampai pada suatu kesimpulan, mintalah mereka untuk mempresentasikan temuannya kepada orang lain. Ini melatih keterampilan komunikasi saat Anda memberi mereka otonomi dalam pekerjaan siswa.
Anda dapat membiarkan mereka bekerja dengan aplikasi presentasi yang berbeda untuk menyajikan temuan secara kreatif, misalnya kuis interaktif atau peragaan ulang tokoh sejarah.
#5. Luangkan waktu untuk refleksi
Meminta siswa melakukan refleksi secara individu melalui tulisan, diskusi dalam kelompok, atau mengajar orang lain adalah bagian penting dalam membantu pembelajaran berbasis inkuiri tetap bertahan.
Refleksi memungkinkan mereka berpikir tentang apa yang telah mereka pelajari dan membuat hubungan antara berbagai aspek konten.
Bagi guru, refleksi menawarkan wawasan tentang kemajuan dan pemahaman siswa yang dapat menginformasikan pelajaran di masa depan.
Pengambilan Kunci
Pembelajaran berbasis inkuiri memicu rasa ingin tahu dan memberdayakan siswa untuk mendorong eksplorasi mereka sendiri terhadap pertanyaan, masalah, dan topik yang menarik.
Meskipun jalannya mungkin berliku-liku, peran kita adalah untuk mendukung penemuan pribadi setiap siswa - baik melalui saran yang lembut atau dengan tidak mengganggu.
Jika kita dapat menyalakan semangat tersebut dalam diri setiap pelajar dan mengobarkannya dengan kebebasan, keadilan, dan umpan balik, maka tidak ada batasan terhadap apa yang dapat mereka capai atau kontribusikan.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa saja 4 jenis pembelajaran berbasis inkuiri?
Ada 4 jenis pembelajaran berbasis inkuiri yaitu inkuiri konfirmasi, inkuiri terstruktur, inkuiri terbimbing, dan inkuiri terbuka.
Apa saja contoh pembelajaran berbasis inkuiri?
Contoh: siswa memeriksa kejadian terkini, membentuk teori dan mengusulkan solusi untuk lebih memahami permasalahan kompleks, atau daripada mengikuti resep, siswa merancang metode eksplorasi mereka sendiri dengan bimbingan guru.
Sebutkan 5 langkah pembelajaran berbasis inkuiri?
Langkah-langkahnya antara lain melibatkan, mengeksplorasi, menjelaskan, mengelaborasi, dan mengevaluasi.