Apakah Anda mengembangkan budaya kuat yang cocok untuk perusahaan Anda? Lihat yang terbaik contoh budaya perusahaan dan praktik dalam artikel ini.
Saat Anda bertanya kepada orang-orang tentang budaya perusahaan mereka, ada banyak sekali jawaban berbeda. Apple adalah contoh terbaik dari transformasi positif dalam budaya organisasi yang menonjolkan budaya inovatif dan berorientasi pelanggan.
Namun, budaya perusahaan yang kuat belum tentu berasal dari perusahaan yang paling sukses, terbesar, atau terkaya, ada banyak pengusaha, usaha kecil dan menengah yang menawarkan budaya perusahaan yang kuat dan positif.
Ada beberapa ciri umum di antara bisnis yang memiliki budaya perusahaan yang kuat, dan Anda akan mempelajari lebih lanjut detailnya di artikel
Daftar Isi
- Apa itu Budaya Perusahaan?
- Mengapa Budaya Perusahaan yang Kuat Penting?
- 4 Jenis Budaya Perusahaan dan Contohnya
- Lebih Banyak Contoh dan Praktik Budaya Perusahaan
- Tanda-tanda Budaya Perusahaan yang Buruk
- 7 Tips Mempraktikkan Budaya Perusahaan yang Baik
- Pengambilan Kunci
- Pertanyaan yang Sering Diajukan
Lebih Banyak Tips dengan AhaSlides
- 9 Jenis Budaya Perusahaan untuk Memulai Anda
- Unggul dalam Lingkungan yang Bergerak Cepat: 7 Tips untuk Berkembang
- 7 Tanda Lingkungan Kerja yang Beracun dan Tips Terbaik yang Harus Dihindari
Mencari alat untuk melibatkan tim Anda?
Kumpulkan anggota tim Anda dengan kuis menyenangkan di AhaSlidesDaftar untuk mengikuti kuis gratis dari AhaSlides perpustakaan templat!
🚀 Dapatkan Kuis Gratis☁️
Apa itu Budaya Perusahaan?
Budaya perusahaan mengacu pada nilai-nilai, keyakinan, sikap, perilaku, dan praktik bersama yang membentuk cara orang bekerja dan berinteraksi dalam suatu organisasi. Ini mencakup misi, visi, dan nilai-nilai inti organisasi, serta cara orang berkomunikasi, berkolaborasi, dan mengambil keputusan.
Budaya perusahaan dapat dilihat dari cara orang berpakaian, bahasa yang mereka gunakan, cara mereka mendekati pekerjaan, dan hubungan yang mereka bentuk dengan rekan kerja.
Mengapa Budaya Perusahaan yang Kuat Penting?
Budaya perusahaan adalah komponen penting dari keberhasilan organisasi, karena membentuk cara orang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dan dapat berdampak signifikan pada kepuasan, produktivitas, dan retensi karyawan.
- Menarik dan mempertahankan karyawan: Budaya perusahaan yang positif dan inklusif dapat menarik talenta terbaik dan meningkatkan retensi karyawan. Ketika karyawan merasa dihargai dan dihargai, mereka lebih cenderung bertahan dengan perusahaan untuk jangka panjang.
- Meningkatkan moral dan produktivitas karyawan: Budaya yang positif dapat menciptakan rasa kebersamaan dan rasa memiliki di antara karyawan. Hal ini, pada gilirannya, dapat meningkatkan moral dan produktivitas, karena karyawan merasa termotivasi untuk bekerja lebih keras dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.
- Mendefinisikan nilai-nilai dan misi perusahaan: Budaya perusahaan yang kuat dapat membantu menentukan nilai dan misi perusahaan, yang dapat memandu pengambilan keputusan dan membantu karyawan memahami tujuan dan sasaran perusahaan.
- Meningkatkan hubungan pelanggan: Budaya perusahaan yang positif juga dapat meningkatkan hubungan pelanggan. Ketika karyawan senang dan terlibat, mereka lebih cenderung memberikan layanan pelanggan yang sangat baik dan mewakili perusahaan secara positif.
- Membangun reputasi merek: Budaya perusahaan yang kuat juga dapat membantu membangun reputasi merek yang positif. Ketika karyawan senang dan terlibat, mereka lebih cenderung berbagi pengalaman positif mereka dengan orang lain, yang dapat menarik pelanggan dan klien baru.
4 Jenis Budaya Perusahaan dan Contohnya
Budaya Klan
Jenis budaya perusahaan ini sering terlihat dalam bisnis kecil milik keluarga di mana karyawan diperlakukan seperti keluarga. Penekanannya adalah pada kerja sama tim, kolaborasi, dan pengembangan karyawan.
Contoh budaya perusahaan:
- Tawarkan program bimbingan yang memasangkan karyawan yang lebih berpengalaman dengan karyawan baru atau mereka yang ingin mengembangkan keterampilan baru.
- Berdayakan karyawan dengan memberi mereka tingkat otonomi yang lebih besar dan memungkinkan mereka untuk mengambil kepemilikan atas pekerjaan mereka.
Budaya Adokrasi
Budaya Adhocracy sering ditemukan di organisasi baru dan inovatif yang menghargai kreativitas, pengambilan risiko, dan eksperimen. Karyawan didorong untuk berpikir di luar kotak dan menantang status quo.
Contoh budaya perusahaan:
- Mengutamakan fleksibilitas dalam pengaturan kerja, seperti kerja jarak jauh atau jadwal yang fleksibel, untuk mengakomodasi kebutuhan karyawan dan mendorong kreativitas.
- Sering menggunakan rapid prototyping untuk menguji ide dan konsep baru dengan cepat. Ini melibatkan pembuatan prototipe atau tiruan produk atau layanan dan mengumpulkan umpan balik dari pelanggan atau pemangku kepentingan untuk menyempurnakannya.
Budaya Pasar
Jenis budaya ini berfokus pada persaingan, prestasi, dan mendapatkan hasil. Penekanannya adalah pada kemenangan dan menjadi yang terbaik di industri.
Contoh budaya perusahaan:
- Tawarkan kompensasi berbasis kinerja, seperti bonus atau komisi, untuk memberi penghargaan kepada karyawan atas pencapaian target penjualan atau metrik kinerja lainnya.
- Beroperasi dengan kecepatan tinggi, dengan rasa urgensi dan fokus pada efisiensi dan produktivitas.
Hirarki Budaya Perusahaan
Ini adalah salah satu jenis budaya perusahaan paling populer saat ini, yang ditandai dengan penekanan kuat pada aturan, kebijakan, dan prosedur. Ada rantai komando yang jelas dan otoritas pengambilan keputusan terpusat di atas.
Contoh budaya perusahaan:
- Memfasilitasi penilaian kinerja untuk mengevaluasi kinerja karyawan dan memberikan umpan balik.
- Ikuti pengambilan keputusan terpusat, dengan keputusan penting yang dibuat oleh eksekutif atau manajer tingkat atas
Lebih Banyak Contoh dan Praktik Budaya Perusahaan
Dalam budaya perusahaan yang kuat, Anda dapat melihat orang-orang bekerja dan berperilaku sama, karena mereka semua mengikuti ekspektasi organisasi. Bergantung pada misi dan visi perusahaan, serta kariernya, mereka akan menciptakan lingkungan kerja yang unik bagi karyawannya.
Ada lebih banyak contoh budaya perusahaan sebagai berikut, untuk membantu Anda memiliki pendekatan yang lebih baik dalam mendefinisikan budaya Anda:
- Lingkungan Kolaboratif: Budaya menekankan kolaborasi dan kerja tim, dengan penekanan pada membangun hubungan yang kuat antar anggota tim. Twitter dulunya adalah tempat kerja yang menyenangkan dan kolaboratif sebelum banyak pertemuan sosial.
- Pengembangan Karyawan: Salah satu contoh budaya positif, yang bertujuan untuk memberikan lebih banyak peluang bagi pengembangan dan pertumbuhan karyawan. Google mendorong karyawannya untuk mengikuti program pelatihan, pengembangan kepemimpinan, atau penggantian biaya sekolah untuk melanjutkan pendidikan.
- Rangkullah Keanekaragaman dan Inklusi: Menumbuhkan lingkungan kerja yang inklusif di mana keragaman dirayakan dan semua karyawan merasa dihargai dan dihormati. Hal ini dapat membantu membangun budaya perusahaan yang kuat dan positif, terutama bagi perusahaan start-up.
- Tim Lintas Fungsional: Budaya perusahaan yang inklusif lebih suka memfasilitasi tim lintas fungsi untuk mendorong kolaborasi dan kreativitas. Tim-tim ini menyatukan individu dari berbagai departemen atau bidang keahlian untuk mengerjakan proyek atau masalah tertentu.
- Berorientasi hasil: Perusahaan mengikuti budaya pasar yang lebih fokus pada hasil dan pencapaian tujuan. Mereka sering menetapkan harapan yang tinggi bagi karyawan dan menekankan pentingnya metrik kinerja, misalnya Microsoft.
- Standardisasi Proses Kerja adalah prinsip yang harus diikuti oleh semua pekerjaan karyawan untuk budaya hirarki, karena mereka lebih menyukai proses dan prosedur kerja yang terstandardisasi, untuk memastikan konsistensi dan meminimalkan variasi, misalnya jaringan hotel internasional seperti Hilton.
Tanda-tanda Budaya Perusahaan yang Buruk
Ada beberapa tanda buruk contoh budaya perusahaan yang dapat mengindikasikan a lingkungan kerja yang beracun atau negatif. Berikut adalah beberapa bendera merah yang harus diperhatikan:
- Tingkat Perputaran Tinggi: Jika perusahaan memiliki a tingkat perputaran yang tinggi atau karyawan sering pergi, itu bisa menjadi tanda budaya negatif. Ini mungkin menunjukkan bahwa karyawan tidak senang dengan lingkungan kerja mereka, kurangnya kesempatan untuk berkembang, atau manajemen yang buruk.
- Manajemen mikro: Jika gaya manajemen perusahaan terlalu mengontrol atau micromanaging, maka dapat menimbulkan budaya ketakutan, kecemasan, dan semangat kerja yang rendah di kalangan karyawan.
- Kurangnya Transparansi: Jika perusahaan kurang transparan dalam proses pengambilan keputusannya, hal itu dapat menciptakan budaya ketidakpercayaan dan ketidakpastian di antara karyawan.
- Komunikasi Beracun: Jika perusahaan memiliki budaya komunikasi yang beracun, seperti bergosip, mengintimidasi, atau memfitnah, hal itu dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat dan berdampak negatif terhadap produktivitas dan kesehatan mental karyawan.
- Kurangnya Keanekaragaman dan Inklusi: Jika perusahaan memiliki kekurangan keragaman dan inklusi, dapat menciptakan budaya eksklusi dan diskriminasi, yang dapat menyebabkan rendahnya moral, kinerja yang buruk, dan masalah hukum.
- Keterlibatan Karyawan Rendah: Jika karyawan tidak terlibat, itu bisa menjadi tanda budaya perusahaan yang negatif. Hal ini mungkin menunjukkan bahwa karyawan tidak merasa dihargai, kurang motivasi, atau tidak memiliki tujuan atau hubungan dengan misi dan nilai-nilai perusahaan.
7 Tips Mempraktikkan Budaya Perusahaan yang Baik
Kesenjangan antara tujuan perusahaan dan harapan serta pengalaman karyawan bukanlah sebuah konsep baru, hal ini sering terjadi ketika perusahaan gagal mendiagnosisnya pada tahap awal, sehingga dapat menyebabkan budaya kerja yang buruk dan korupsi internal di dalam perusahaan. Tidak ada kata terlambat bagi bisnis untuk melakukan perbaikan dengan mendesain ulang budaya perusahaan.
Jika Anda sedang mencari saran untuk memperkuat budaya perusahaan yang sehat, berikut adalah 8 tips untuk membantu Anda mempraktikkannya dengan baik.
- Rangkullah transparansi: Berbagi informasi secara terbuka dapat membantu menciptakan budaya perusahaan yang lebih positif dan produktif, dengan menumbuhkan kepercayaan, kolaborasi, akuntabilitas, keterlibatan karyawan, komunikasi, dan resolusi konflik.
- Mengutamakan Pengembangan Karyawan: Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan keterampilan mereka dan tumbuh dalam perusahaan. Ini dapat mencakup program pelatihan, bimbingan, atau bahkan penggantian biaya kuliah untuk melanjutkan pendidikan.
- Rekrut untuk Kecocokan Budaya: Saat merekrut karyawan baru, pertimbangkan tidak hanya kualifikasi mereka tetapi juga apakah mereka selaras dengan budaya perusahaan Anda. Carilah individu yang berbagi nilai-nilai Anda dan akan berkontribusi secara positif pada budaya tempat kerja Anda.
- Dipimpin oleh panutan: Budaya perusahaan dimulai dari atas, jadi pastikan kepemimpinan memberikan contoh yang baik. Pemimpin harus mewujudkan nilai-nilai perusahaan dan menjadi teladan bagi karyawannya.
- Kenali dan Hadiahi Karyawan: Kenali dan berikan penghargaan kepada karyawan atas kerja keras dan kontribusi mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui evaluasi kinerja, bonus, atau bahkan ucapan terima kasih yang sederhana.
- Mintalah umpan balik: Memahami apa yang benar-benar dibutuhkan karyawan adalah hal yang dilakukan oleh budaya perusahaan yang kuat. Menggunakan berbagai jenis survei untuk mengatasi permasalahan yang berbeda. Menggunakan alat survei online seperti AhaSlides dapat membantu Anda memiliki tingkat respons yang lebih tinggi.
- Kegiatan membangun tim: Acara sosial dan Kegiatan membangun tim seperti pesta, piknik, atau pertemuan lainnya sering diadakan untuk memungkinkan karyawan menjalin ikatan dan membangun hubungan di luar pekerjaan.
Pengambilan Kunci
Penting bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan tujuan dan harapan mereka dengan jelas kepada karyawan dan memberi mereka dukungan, pelatihan, dan pengakuan yang diperlukan agar tetap positif dalam budaya perusahaan. Ketika karyawan merasa dihargai, termotivasi, dan didukung, mereka cenderung menyelaraskan diri dengan budaya perusahaan dan membantu mencapai tujuan perusahaan.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa saja 4 jenis budaya perusahaan yang umum?
Berikut adalah 4 jenis budaya perusahaan yang paling umum:
1. Budaya kolaboratif
2. Budaya yang berorientasi pada hasil
3. Budaya inovatif
4. Budaya terstruktur/birokrasi
Bagaimana budaya perusahaan yang baik?
Budaya perusahaan yang baik mendorong kebahagiaan, kepuasan, dan kinerja tinggi melalui rasa saling percaya dan dukungan di antara karyawan.
Bagaimana saya menggambarkan budaya perusahaan saya?
Pikirkan tentang nilai-nilai, perilaku, sikap dan suasana yang paling mewakili bagaimana rasanya bekerja di sana setiap hari.
Pertimbangkan untuk menggunakan kata sifat yang menyampaikan nada, kecepatan, prioritas, gaya komunikasi, dan cara orang berinteraksi: Apakah orang lain berkolaborasi atau bekerja secara mandiri? Apakah lingkungannya serba cepat atau santai? Apakah risiko dianjurkan atau dihindari?
Luangkan waktu untuk menangkap esensinya dan pada akhirnya Anda akan mengetahuinya.
Ref: Ksatria Frank | Lebih baik | HBR